Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan saat ini masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk melestarikan lingkungan.

"Disamping sejumlah raihan yang telah kita capai, masih banyak yang perlu dilakukan," kata Presiden Yudhoyono pada Pertemuan Puncak Kehutanan Asia di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan hutan dan lahan gambut di Asia Tenggara terus berkurang. Kebakaran hutan masih sering terjadi di Provinsi Riau meski upaya pencegahan sudah terus dilakukan.

Menurut Presiden, pelestarian lingkungan menjadi bagian penting dalam strategi kebijakan pembangunan empat jalur di Indonesia, yang juga mencakup pertumbuhan ekonomi, perluasan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.

Sejumlah kebijakan telah dilaksanakan guna mengurangi degarasi dan perusakan hutan serta emisi karbon.

Presiden Yudhoyono menandatangani moratorium dalam penggunaan lahan hutan pada 2011 untuk melindungi 63 juta hektare hutan dan lahan gambut hingga 2013 dan telah diperpanjang hingga 2015.

Penerapan kebijakan tersebut telah mampu menurunkan deforestasi dari dua juta hektare per tahun menjadi sekitar 400-650 ribu hektare per tahun.

Selain itu, Pemerintah juga mendorong penghutanan kembali melalui program penanaman pohon yang hingga kini telah mencapai empat miliar pohon.

Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon 26 persen sampai tahun 2020.

"Kita mengendalikan untuk mengurangi setara 211 juta ton C02 pertahun dari bisnis biasanya," kata Presiden.

Presiden juga menegaskan bahwa pelestarian juga harus menempatkan masyarakat sekitar sebagai pemangku kepentingan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan harus menjadi perhatian dalam pelestarian alam.

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014