Hua Hin, Thailand (ANTARA News) - Raja Thailand Bhumibol Adulyadej pada Senin tampil dimuka umum untuk memperingati 64 tahun naik takhta di tengah krisis politik di kerajaannya.

Raja berusia 86 tahun yang jarang tampil dimuka umum itu naik takhta pada Juni 1946, setelah kematian kakak lelakinya.

Raja yang paling lama berkuasa di dunia itu dianggap sebagai sosok ayah dan otoritas moral di Thailand, negeri yang terpecah dalam politik sejak 2006, ketika miliarder dan mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra --kakak Perdana Menteri Yingluck Shinawatra-- didepak dalam kudeta militer.

Pidato Raja Bhumibol sangat dicermati, khususnya selama krisis politik, tetapi kali ini dia tidak berbicara.

Satu upacara singkat dilakukan di sebuah ruangan istana yang dipenuhi oleh tokoh politik dan militer Thailand --kebanyakan berseragam putih--, dan anggota keluarga kerajaan termasuk Putra Mahkota Pangeran Maha Vajiralonkorn.

Yingluck yang selama enam bulan menghadapi protes menuntut pengunduran dirinya dan akan menghadapi sidang di Mahkamah Konstitusi dengan tuduhan penyalahgunaan kekuasaan juga hadir.

Para pendeta memimpin doa pendek sementara raja yang sudah beberapa tahun ini menderita sakit dan duduk di kursi roda menyaksikannya, demikian seperti dilansir kantor berita AFP.

Jalanan di dekat istana pantai menjadi lautan manusia berbusana kuning, warna raja, yang melambaikan bendera dan mengelu-elukannya dengan meneriakkan "hidup raja" ketika kendaraan raja melintas di tengah kota pantai Hua Hin, tempat tinggalnya sejak keluar dari rumah sakit di Bangkok bulan Agustus lalu.

(Uu.M007)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014