... menyatakan ketertarikannya terhadap produk Pindad, baik itu kendaraan taktis maupun terhadap senjata... "
Bandung (ANTARA News) - Putra Mahkota Brunei Darussalam, Jenderal Pangiran Muda Haji Al Muhtadee Billah, mengujicoba kendaraan taktis 4x4 Komodo dan senapan serbu SS2-V5 pada kunjungannya ke Kompleks Indutri PT Pindad (Persero), Bandung, Selasa.

Putra Sultan Hassanal Bolkiah itu menyempatkan mengemudikan kendaraan taktis 4x4 Komodo tipe intai yang merupakan produk dan varian terbaru dari PT Pindad (Persero).

Didampingi Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsudin, dan Pejabat Direktur Utama PT Pindad, Tri Harjono, putra mahkota Brunei Darussalam yang mengenakan pakaian militer lengkap berkeliling komplek PT Pindad dikawal panser 6x6 Anoa yang juga produk industri strategis nasional itu.

Sebelumnya, ia mendapatkan paparan dari Harjono di pabrik pembuatan panser dan kendaraan taktis. Selain itu juga menyaksikan aksi ketangguhan Anoa, Komodo, serta tank AMX-13 Retrofit yang bermanuver di bidang miring dan jalur bergelombang.

Selain itu, dalam sejam kunjungannya di Bandung, ia juga menjajal senjata SS2-V5 buatan PT Pindad di lapangan tembak yang berada di belakang kompleks itu.

Dia menembakkan lima peluru dari senjata yang dilengkapi peredam suara itu. Tiga di antaranya tepat ke sasaran utama, dan dua yang lain ke sasaran sekunder. 

Dia menyatakan ketertarikannya kepada produk-produk militer buatan PT Pindad. Brunei Darussalam juga mengoperasikan CN-235 VIP buatan PT Dirgantara Indonesia untuk kedinasan Sultan Hassanal Bolkiah. 

"Ia menyatakan ketertarikannya terhadap produk Pindad, baik itu kendaraan taktis maupun terhadap senjata. Dan hal ini positif bagi Pindad untuk bisa memasok produk kami ke Brunei," kata Harjono.

"Brunei tertarik terhadap produk Rantis dan senapan serbu, dalam hal ini SS2-V5 yang akan kita tawarkan. Tahun ini kami akan ikut tender di sana," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Harjono menyebutkan kapasitas produksi PT Pindad sebanyak 30.000 unit senapan serbu personal setahun, sedangkan untuk kendaraan taktis sebanyak 80 unit pertahun. 

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014