Laporan WHO yang memperlihatkan adanya pola infeksi MERS CoV di Arab Saudi yang berubah, di mana kini kasus lebih banyak terjadi pada perempuan 70 persen dibandingkan pria 30 persen.
Jakarta (ANTARA News) - Badan PBB untuk Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan adanya perubahan pola infeksi Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) dengan jumlah kasus perempuan lebih banyak ketimbang laki-laki.

"Laporan WHO yang memperlihatkan adanya pola infeksi MERS CoV di Arab Saudi yang berubah, di mana kini kasus lebih banyak terjadi pada perempuan 70 persen dibandingkan pria 30 persen," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama, di Jakarta, Kamis.

Tjandra menjelaskan, sebanyak 50 persen kasus terjadi pada pasien berusia 25--44 tahun (20 persen diantaranya memiliki penyakit penyerta), 20 persen kasus berusia 45--64 tahun dan 30 persen kasus berusia diatas 65 tahun yang memiliki penyakit penyerta atau penyakit kronik lain sebelum terinfeksi MERS-CoV.

"Kasus di Arab Saudi lebih banyak di daerah barat (60 persen) yang sebagian besar adalah daerah ibadah umroh atau setidaknya dilewati jamaah," ujar Tjandra.

Ia menambahkan, bahwa laboratorium Balitbangkes akan disiagakan 24 jam untuk memeriksa sampel dari daerah-daerah terhadap MERS-CoV tersebut.

"Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang memeriksa MERS CoV di Indonesia selalu menjaga mutu pekerjaan. Kami melakukan program Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) ke WHO Collaborating Center dengan hasil 100 persen," ujar Tjandra.

(A043)

Pewarta: Arie Novarina
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014