Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta menyatakan pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMP/MTs sejak Senin (5/5) hingga Kamis (8/5) berjalan dengan baik, meski sempat diwarnai revisi soal pada hari pertama.

"Secara umum, pelaksanaan Ujian Nasional SMP/MTs berjalan lancar. Hanya pelaksanaan hari pertama saja yang sempat mengganggu siswa," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budhi Asrori di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, revisi terhadap lebih dari 20 soal ujian Bahasa Indonesia dinilai mengganggu konsentrasi siswa saat mengerjakan ujian.

"Penerimaan siswa terhadap penyampaian revisi pun berbeda-beda. Kami hanya berharap, hal itu tidak berdampak pada hasil ujian nasional. Jangan sampai siswa yang menjadi korbannya," ujarnya.

Sedangkan kualitas kertas untuk soal dan lembar jawaban komputer, lanjut Budhi, sudah lebih baik bila dibanding kualitas kertas pada pelaksanaan Ujian Nasional tahun sebelumnya.

"Tahun ini, kertas soal dan kertas lembar jawaban komputer lebih tebal, sehingga tidak mudah robek," tuturnya.

Berdasarkan catatan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta terdapat sembilan siswa SMP yang mengundurkan diri dari Ujian Nasional.

"Pengunduran diri siswa ini tidak ada kaitannya dengan biaya. Ada anak yang memang sudah tidak ingin mengikuti ujian," ujarnya.

Bagi siswa yang sudah mengundurkan diri tetap dapat memperoleh ijazah, asalkan mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket B.

Sedangkan siswa yang dimungkinkan mengikuti ujian susulan mencapai lebih dari 20 peserta. Ujian susulan akan dilakukan mulai pekan depan yaitu pada Senin (12/5) hingga Rabu (14/5) dan pada Jumat (16/5).

"Untuk tempatnya dimungkinkan dilakukan di sekolah yang menjadi sub rayon," katanya.

Revisi soal ujian Bahasa Indonesia untuk Ujian Nasional SMP juga menjadi catatan dari Ombudsman Republik Indonesia perwakilan DIY - Jawa Tengah yang melakukan pemantauan di sejumlah sekolah.

"Terdapat revisi soal Bahasa Indonesia karena ada soal cerita tentang Joko Widodo. Namun hal itu sudah dipahami sekolah sehingga tidak membuat bingung siswa dan penyelenggara," katanya.


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014