Kami pemimpin sepakat 15 tahun dari sekarang, pada 2030 ASEAN tidak hanya menjadi organisasi yang berdasarkan hukum namun juga melipatgandakan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan hingga separuhnya. Pada 2030 itu era pemuda ASEAN untuk melan
Nay Pyi Taw (ANTARA News) - Para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berbagi target pembangunan Asia Tenggara pada 2030 dengan perwakilan pemuda ASEAN.

Dalam pertemuan rutin antara para pemimpin ASEAN dan kelompok pemuda ASEAN pada rangkaian Pertemuan Puncak ke-24 ASEAN di Nay Pyi Taw, Minggu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan bahwa pada 2030, ASEAN memiliki target untuk melipatgandakan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan hingga separuhnya.

"Kami pemimpin sepakat 15 tahun dari sekarang, pada 2030 ASEAN tidak hanya menjadi organisasi yang berdasarkan hukum namun juga melipatgandakan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan hingga separuhnya. Pada 2030 itu era pemuda ASEAN untuk melanjutkan kami di ASEAN," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir ASEAN mengalami perubahan yang sangat pesat, antara lain dengan pembentukan Piagam ASEAN yang mengubah organisasi kawasan itu menjadi kelompok yang lebih berdasarkan hukum hingga target pencapaian Komunitas ASEAN 2015 dan pertemuan antara para pemimpin ASEAN dengan pemuda, delegasi parlemen dan kelompok masyarakat sipil ASEAN.

Sementara itu Presiden Filipina Benigno Aquino III menyampaikan perubahan sistem pendidikan di negaranya untuk memberikan kesempatan yang sama pada generasi muda yang rentan untuk juga memiliki akses pada pendidikan dan kesehatan.

Presiden Myanmar Thein Sein sebagai Ketua ASEAN di pembukaannya menyampaikan kebanggaannya dapat memfasilitasi Forum Pemuda ASEAN di Yangon pada Maret 2014.

Ia menilai keperluan forum pertemuan dengan pemuda karena generai muda adalah investasi masa depan untuk memastikan pembangunan sosial-ekonomi dan masa depan ASEAN yang lebih cerah.

ASEAN terbentuk pada tahun 1967 beranggotakan Brunei, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Pertemuan Puncak kali ini dihadiri oleh Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, PM Kamboja, Presiden Yudhoyono, PM Laos Thongsing Thamavong, PM Malaysia Najib Tun Razak, PM Singapura Lee Hsien Loong, PM Vietnam Nguyen Tan Dung, Presiden Filipina Benigno Aquino III dan utusan khusus Thailand yaitu Wakil Perdana Menteri Thailand Phongthepth Epkanjana.(*)

Pewarta: GNC Aryani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014