Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah merancang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 untuk memudahkan kerja dan program presiden serta pemerintahan yang baru hasil Pilpres 2014, kata Staf khusus Presiden bidang ekonomi Firmanzah.

"Presiden juga menyampaikan tahun ini peralihan. APBN 2015 harus dibuat tidak mempersulit presiden baru," kata Firmanzah di Jakarta tadi malam.

Untuk memastikan hal tersebut, Presiden menggelar rapat terbatas kematin siang mengenai APBN 2015 dan APBN Perubahan 2014.

"Ada beberapa asumsi akan disesuaikan. Pertumbuhan ekonomi diusulkan 5,5 persen. Nilai tukar Rupiah akan disesuaikan sekitar Rp11.600. Lifting minyak dan gas akan disesuaikan. Obligasi pemerintah 3 bulan akan disesuaikan," katanya.

Untuk rencana kerja pemerintah 2015, dibahas kemungkinan mengantisipasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat.

"Untuk The Fed kita akan koordinasi dengan BI dan kita akan cari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi karena jika suku bunga naik pertumbuhan akan tertekan," katanya.

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014