Manado (ANTARA News) - Ratusan peserta dari 23 negara menghadiri forum bisnis atau World Ocean Business Forum (WOBF) yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Kegiatan WOBF tersebut merupakan bagian dari acara World Coral Reef Conference (WCRC) di Manado, Sulawesi Utara.

"Pelaksanaan WOBF merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung pelestarian laut oleh para pelaku bisnis, karena itu jadi salah satu agenda dalam WCRC berlangsung 14-17 Mei 2014 di Manado," kata Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Saut Hutagalung, di Manado, Selasa.

Negara yang menghadiri WOBF Ditjen P2HP KKP diantaranya Indonesia, Argentina, Amerika Serikat, Australia, Brazil, Belanda, Tiongkok, Finlandia, Gambia, Inggris, Irak, Jerman, Korea Selatan, Malaysia, Mauritius, Nigeria, Norwegia, Pakistan, Perancis, Philipina , Seychelles, Thailand, Uganda, dan Vietnam.

Para pelaku bisnis, kata Saut, diajak untuk berinvestasi mengelola dan memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan dengan memperhatikan prinsip kelestarian dan kesinambungan sumber daya dan ekosistem yang ada seperti ekosistem terumbu karang, padang lamun dan mangrove.

Untuk mendukung pengembangan, pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan, kata Saut, harus dilakukan dengan prinsip pendekatan investasi berbasis pada investasi kreatif inovatif dan berprinsip pada kerangka Blue Economy.

"Prinsip Blue Economy adalah prinsip pendekatan pemanfaatan Sumber Daya Alam yang lebih efisien (zero waste), nilai ekonomi yang berlipat, penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak serta manfaat social inclusiveness," jelasnya.

Indonesia, katanya, adalah sebuah negara kepulauan dan terletak di jantung kawasan Segitiga karang dunia yang merupakan wilayah pusat keanekaragaman biota laut di dunia.

Selain itu, Indonesia dikaruniai sumber daya laut yang sangat berlimpah baik sumberdaya terbarukan  seperti perikanan, rumput laut, terumbu karang dan mangrove maupun sumberdaya tak terbarukan.

Ke-250 peserta WOBF berasal dari perwakilan dari duta besar negara sahabat, negara anggota CTI, negara anggota Seaweed Association, anggota Ornamental Fish International, kamar dagang dan industri, pelaku usaha perikanan dan lumput Laut, pelaku usaha/tour operator, KADIN Indonesia, lembaga wwadaya masyarakat, perguruan tinggi, peneliti dan asosiasi.

Sedangkan peserta dari Indonesia berjumlah 186 orang terdiri pelaku usaha perikanan, rumput laut, pelaku pariwisata/tour operator, lembaga riset dan perguruan tinggi, LSM, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kabupaten/Kota serta instansi pemerintah daerah.

Pewarta: Jootje Kumajas
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014