Kerja sama ini akan semakin meningkatkan keselamatan dan keamanan penumpang dalam industri penerbangan dengan mencegah penggunaan paspor palsu di setiap penerbangan internasional."
Jakarta (ANTARA News) - Maskapai AirAsia menjadi perusahaan penerbangan pertama yang menerapkan sistem Interpol I-Checkit guna meningkatkan sistem keamanan penerbangan untuk mencegah penggunaan paspor palsu.

"AirAsia sungguh bangga menjadi maskapai pertama yang berkolaborasi dengan badan kepolisian internasional (Interpol) untuk mengimplementasikan I-Checkit," kata CEO Grup AirAsia Tony Fernandes dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut Tony Fernandes, kerja sama yang terjalin antara AirAsia dan Interpol dalam pengoperasian sistem ini akan semakin meningkatkan keamanan perjalanan penumpang dan tetap mendukung pengoperasian berbiaya hemat maskapai.

Sistem I-Checkit itu akan diimplementasikan di seluruh jaringan internasional AirAsia yang mencakup 100 bandara di Asia dan 600 penerbangan internasional setiap hari ke 20 negara di seluruh dunia.

Apabila terdapat kecocokan dalam pendeteksian melalui sistem I-Checkit, peringatan untuk verifikasi lanjutan akan dikirimkan ke Biro Interpol Nasional Pusat di negara yang memiliki data dokumen perjalanan tersebut dan juga ke kantor pusat sekretariat Interpol di Lyon, Prancis.

"Interpol sungguh bangga dapat bekerja sama dalam penerapan I-Checkit bersama AirAsia. Kerja sama ini akan semakin meningkatkan keselamatan dan keamanan penumpang dalam industri penerbangan dengan mencegah penggunaan paspor palsu di setiap penerbangan internasional," kata Sekjen Interpol Ronald K Noble.

Menurut Sekjen Interpol, AirAsia telah menerapkan standar baru dalam meningkatkan keamanan maskapai melalui penyaringan paspor penumpang internasional dalam database Interpol.

Dengan demikian, ujar dia, maskapai kini tidak harus lagi sepenuhnya mengandalkan pemeriksaan keaslian paspor melalui database polisi negara setempat untuk melindungi penumpang dari ancaman teroris dan kriminal yang menggunakan paspor palsu dalam penerbangan.

"AirAsia pun kini dapat melakukan penyaringan paspor secara mandiri," tambah Ronald.

Adapun proyek percontohan ("pilot project") penerapan sistem ini akan diimplementasikan mulai bulan Mei dan menjadikan AirAsia sebagai maskapai pertama yang mengintegrasikan I-Checkit.

Melalui proyek percontohan yang tetap menghormati undang-undang nasional terkait perlindungan data, sistem Interpol tidak akan menarik data pribadi yang dimiliki penumpang namun hanya jenis dan nomor dokumen perjalanan, serta kode negara yang akan dilacak dalam database.

Apabila nomor paspor penumpang menunjukkan adanya kecocokan terhadap database tersebut, AirAsia akan langsung merujuk penumpang tersebut kepada petugas yang berwenang sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Sedangkan prosedur Interpol akan secara bersamaan terlibat untuk memberikan notifikasi kepada semua Biro Interpol Nasional Pusat terkait di seluruh dunia. (M040/B012)

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014