San Diego (ANTARA News) - Para petugas pemadam kebakaran California berusaha memadamkan serangkaian kebakaran Kamis yang memaksa 125.000 orang meninggalkan rumah-rumah mereka di daerah San Diego dan mungkin menewaskan setidaknya seorang.

Salah satu dari sembilan kebakaran besar menghantam California Selatan. Api bergerak menuju daerah-daerah San Marcos dan Escondido daeran San Dego utara.

Setidaknya satu rumah besar terbakar di daerah pinggiran San Marcos.

Gambar-gambar televisi menunjukkan api mendekati rumah-rumah lainnya dan penduduk mengemaskan barang-barang untuk mengungsi.

Kebakaran itu meluas akibat angin, menimbulkan asap hitam yang tebal.

Mobil-mobil pemadam kebakaran bergerak di sepanjang jalan daerah luas rumah-rumah gaya Spanyol.

Pihak berwenang mengatakan mereka menyelidiki mengapa begitu banyak kebakaran yang dimulai pada waktu yang hampir bersamaan dan apakah itu disengaja.

"Kita semua curiga, seperti juga publik, apa bila anda menghadapi sembilan kebakaran yang dimulai di seluruh daerah itu," kata Komandan Kepolisian Daerah San Diego Bill Gore.

Kebakaran yang beruntun itu terjadi saat California memasuki musim pucak kebakaran di tengah-tengah musim kemarau.

Para petugas pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan api di teluk San Marcos, niat mereka adalah melindungi daerah lebih luas Escondido.

Angin mendorong api menuju daerah tenggara, yang memaksa penduduk mengungsi dan membuat masyarakat kota itu cemas.

Ribuan rumah dan kampus San Marcos Universitas California, yang memiliki 9.000 mahasiswa telah dikosongkan, kata pejabat pemadam kebakaran.

Di tempat-tempat lain kebakaran melanda Pangkalan Marinir Camp Pendleton utara San Diego yang menghanguskan 6.000 are.

Kebakaran yang melanda 400 are di kota pantai Carlsbad menghancurkan 10 unit apartmen , empat rumah dan dua gedung bisnis dan memaksa penduduk mengungsi.

Kebakaran itu sekitar 85 persen telah diatasi Kamis petang dan para pejabat mencabut perintah-perintah evakuasi bagi penduduk kota Carlsbad.

(Uu.SYS/C/H-RN/C/H-AK)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014