Jakarta (ANTARA News) - Film keluarga yang diangkat dari kisah nyata seorang bocah karateka korban tsunami Aceh, "Sang Pemberani" ditayangkan di bioskop mulai 22 Mei 2014 dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei.

Produser Eksekutif film berseting di Aceh, Bali hingga Jepang tersebut, Ary Ginanjar, mengatakan film ini  berpesan kebangkitan dan nasionalisme yang kental.

"Melalui film ini kita ingin bangsa kita bangkit karena biasanya kita puas hanya menjadi medioker, tapi kali ini kita ingin anak-anak bangsa punya semangat dan mental juara, juga rasa nasionalisme yang tinggi, " kata Ary pada jumpa pers di Jakarta, Sabtu.

Dia menyambung, "Hal itu terlihat dari kisah Madi sang tokoh utama yang merupakan anak korban tsunami tapi justru bangkit dan menjadi juara karate internasional."

Bakhtiar Rakhman yang juga produser eksekutif film ini mengatakan pada 20 Mei nanti akan digelar nonton bareng ribuan guru dan anak yatim, bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta di Senayan City.

Sang Pemberani mengisahkan kehidupan satu keluarga yang terpuruk akibat tsunami yang melanda daerahnya.

Sang tokoh utama, Madi yang diperankan pendatang baru yang juga atlet karate asli Aceh, Ahmad Reza Hariyadi, adalah remaja yang berjuang hidup bersama ibunya (Artika Sari Devi) dan adik perempuannya (Annisa Asegaf) setelah ayah dan kakak laki-laki yang juga juara karate meninggal dunia.

Berjuang menata kembali hidupnya itu, Madi tekun belajar karate dengan membantu rekannya di pasar, Adoy yang diperankan Edwin "Superbejo". Sampai kemudian Madi berteman dengan suami-istri warga Jepang yang ditolongnya di Bali yang diperankan sineas kenamaan Jepang Rina Takeda dan Kaname Kawabata.

Film yang skenarionya ditulis Salman Aristo yang juga pernah menggarap film-film inspiratif seperti "Ayat-Ayat Cinta", "Laskar Pelangi", dan "Garuda di Dadaku" itu disebut sebagai film Karate Kid-nya Indonesia.

"Sang Pemberani ingin menyampaikan pesan tujuh budi utama Karate seperti keadilan, keberanian, kesetiaan, kesopanan, ketulusan dan tanggung jawab," kata Bakhtiar.

Film produksi Eclips film dan B-Edutainment dan ESQ Group ini dibintangi Tio Pakusadewo sebagai guru karate Madi, Artika Sari Devi, Edwin Super Bejo, Annisa Assegaf, Ibrahim Imran (Baim), Nyoman Sumayasa, dan aktor laga 1980-an Willy Dozan, selain juga Kaname Kawabata dan Rina Takeda.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014