Sarajevo (ANTARA News) - Sedikitnya 19 orang tewas akibat banjir di Bosnia-Herzegovina (BiH), sementara ratusan bangunan rusak dan lebih dari 10.000 orang diungsikan, kata beberapa pejabat pada Sabtu (17/5).

Hujan lebat memicu banjir, yang terburuk dalam 120 tahun di negara Balkan tersebut.

Sebanyak 16 orang, kebanyakan orang yang berusia lanjut, dikonfirmasi tewas di Republik Srpska, kesatuan BiH yang paling parah dilanda banjir, kata Gojko Vasic, Kepala Polisi lokal yang dikutip oleh media setempat.

Di tempat lain BiH, dua perempuan dan seorang lelaki tua tewas akibat tanah longsor, kata laporan media. Dua desa masih terputus dari dunia luar.

Jumlah korban jiwa dikhawatirkan bertambah sementara upaya pertolongan berlanjut.

Angkatan Bersenjata BiH mengirim truk dan helikopter untuk mengungsikan warga yang terjebak, dan mengirim air minum, makanan, pakaian serta obat ke daerah yang direndam banjir, demikian laporan Xinhua.

Pasukan Uni Eropa (EUFOR), atas pemerintaan Pemerintah BiH, mengirim empat helikopter dan kendaraan militer untuk mengangkut beberapa ratus orang ke wilayah aman.

Uni Eropa (UE) dan negara tetangga BiH segera memberi bantuan. UE mengirim lima perahu dan 23 petugas pertolongan ke BiH, sementara Slovenia mengirim satu helikopter polisi dan empat perahu. Austria berjanji akan mengirim delapan perahu beserta awaknya.

Amerika Serikat, Kroasia dan Macedonia juga memberi bantuan dalam upaya pertolongan. Satu tim khusus tanggap darurat Inggris dengan membawa perlengkapan penyelamatan tiba di Sarajevo, Sabtu malam.

Meskipun permukaan air di kebanyakan daerh yang kebanjiran mulai surut, bahaya tanah longsor lain meningkat, demikian peringatan seorang ahli. Ia mengatakan pengungsian harus dipercepat guna menghindari lebih banyak korban jiwa.

Menteri Luar Negeri BiH Zlatko Lagumdzija mengatakan kerugian akibat banjir di negeri itu akan berjumlah jutaan dolar AS, "seperti yang ditimbulkan oleh perang".

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014