Jakarta (ANTARA News) - Greenpeace mengungkap kandungan bahan kimia berbahaya yang dapat mengancam keselamatan lingkungan dan kesehatan manusia pada beberapa barang yang khusus diproduksi untuk Piala Dunia 2014.

Greenpeace memeriksa kandungan bahan kimia pada 33 buah produk termasuk 21 pasang sepatu, tujuh kaos, empat pasang sarung tangan penjaga gawang dan bola yang dibeli dari 16 negara termasuk Indonesia.

"Ini merupakan penelitian pertama yang secara spesifik memfokuskan pada perlengkapan olahraga. Semua produk yang dibeli adalah produk dan dijual dalam rangka turnamen Piala Dunia 2014," kata juru kampanye Detox Greenpeace Indonesia Ahmad Ashov dalam keterangan pers, Senin.

Organisasi kampanye lingkungan global itu mengirim sampel produk-produk Piala Dunia ke Laboratorium Riset Greenpeace di Universitas Exeter, Inggris, dan Laboratorium Greenpeace Jerman yang lalu dikirim ke laboratorium independen terakreditasi.

"Kami temukan beberapa merchandise yang jadi sponsor Piala Dunia mengandung bahan kimia berbahaya," katanya.

Menurut hasil penelitian itu, 17 dari 21 sepatu bola mengandung berbagai perfluorinated chemicals (PFC) ionik, pada paling tidak satu dari dua pengujian sampel yang dilakukan pada bagian atas dan bagian sol sepatu.

Pada sepatu bola ikonik Adidas "Predator" ditemukan kandungan PFC beracun dengan tingkat yang sangat tinggi (14 kali dari batas yang ditentukan oleh perusahaan itu). PFC juga ditemukan di sepatu Nike "Tiempo".

Selain itu setengah dari sarung tangan kiper yang diuji mengandung PFC ionik seperti PFOA yang berbahaya dan pada bola resmi Piala Dunia "Brazuca" ditemukan bahan kimia berbahaya NPE.

"Zat-zat berbahaya tersebut dapat larut dari produk ke dalam lingkungan atau masuk ke dalam rantai makanan. Beberapa dari zat-zat tersebut berpotensi menyebabkan kanker, mengganggu sistem hormonal atau dapat menjadi racun bagi reproduksi. Bayangkan jika produk itu dipakai jutaan orang di dunia," jelas Ashov.

"Karakteristiknya bisa terlepas ke udara atau saat proses produksi. Daya tahannya lama bahkan ada yang ditemukan di beruang kutub. Bahan kimia seperti ini butuh waktu, terakumulasi, terpapar sedikit demi sedikit. Tetapi kita tahu potensinya bisa menyebabkan kanker dan gangguan sistem hormonal," tambahnya.

Ashov mengatakan Greenpeace mendorong perusahaan-perusahaan pembuat produk Piala Dunia mencari alterantif bahan yang lebih ramah lingkungan.

Koordinator Water Patrol Greenpeace Indonesia Hilda Meutia mengatakan Indonesia terancam dampak lingkungan yang besar karena hampir sepertiga produk yang diuji dibuat dan dijual di Indonesia.

"Yang harus digarisbawahi, buangan bahan kimia yang berbahaya tersebut lari ke negara kita. Kalau di luar negeri seperti Eropa peraturan mereka sudah ketat untuk bahan kimia berbahaya," ujar Meutia.

"Pemerintah Indonesia harus mengambil langkah-langkah progresif untuk menghilangkan bahan-bahan kimia berbahaya tersebut dan bahan kimia berbahaya lainnya yang beredar di pasaran, dan untuk itu dibutuhkan pemimpin yang 100 persen berkomitmen terhadap masa depan bebas toksik," tambahnya.

Pewarta: Monalisa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014