Jakarta (ANTARA News) - Minat mahasiswa Indonesia untuk belajar di beberapa universitas di Austria menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun dan untuk tahun ini sebanyak 20 mahasiswa telah mengikuti wawancara.

Wawancara tersebut untuk mengikuti program beasiswa yang disediakan oleh ASEA-UNINET tahun ini guna melanjutkan studi khususnya di tingkat pasca-sarjana dan doktoral, kata Duta Besar Austria untuk Indonesia, Andreas Karabaczek, kepada Antara di Jakarta, Senin.

ASEA-UNINET merupakan Jejaring Universitas Akademik ASEAN-Eropa yang didirikan oleh Austria, Indonesia, Thailand dan Vietnam pada 1994.

"Dua orang guru besar dari Austria datang ke Jakarta baru-baru ini untuk mewawancarai para calon dan masih tersedia kesempatan bagi yang berminat belajar di berbagai universitas di negara kami," kata Duta Besar Austria Andreas Karabaczek.

Program beasiswa ASEA-UNINET terselenggara berkat kerja sama dengan the Austrian Academic Exchange Service (OAD), dan Kementerian Urusan Universitas di Thailand serta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Asosiasi itu mendukung pertukaran ilmu pengetahuan antara 72 universitas yang menjadi mitranya. Universitas-universitas itu berada di Eropa (Austria, Republik Ceko, Denmark, Jerman, Yunani, Italia, Belanda, Rusia, Slowakia dan Spanyol) dan di Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Pakistan, Filipina, Thailand dan Vietnam).

Kegiatan utama dari jejaring itu mengelola dan menyediakan bantuan finansial untuk pertukaran pakar dan proyek-proyek riset bersama pascasarjana serta alih teknologi yang terkait dengan kegiatan ini.

"Austria menawarkan bermacam studi di universitas-universitas terkenal dan memiliki tradisi riset dan pendidikan tinggi berkualitas dan unggul. Lebih 22 peraih hadiah Nobel dilahirkan di Austria," kata Dubes Karabaczek.

Mahasiswa yang memilih program S1 (Bachelor Program) belajar selama 6 - 8 semester, program S2 (Master Program) 2 - 4 semester dan program S3 (Doctoral/PhD Program) sedikitnya enam semester.

Sedikitnya 150 orang Indonesia tercatat menjadi alumni dari berbagai universitas Austria, termasuk Prof. DR. Agus Sartono yang kini menjadi Deputi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat yang menangani pendidikan dan keagamaan, pernah belajar di Unniversity of Innsbruck, Austria, untuk program doktoral.

Agus Sartono adalah guru besar bidang ekonomi di Universitas Gajah Mada.

"Kami berencana meningkatkan kerja sama untuk menyediakan lebih banyak beasiswa bagi mahasiswa Indonesia," kata Dubes Karabaczek, yang pernah bertugas pertama kali di Indonesia 25 tahun lalu, dan bertemu dengan Prof. Agus Sartono baru-baru ini.

Pewarta: Mohammad Anthoni
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014