...pasar mutiara dunia didominasi empat jenis mutiara.
Jakarta (ANTARA News) - Pasar mutiara dunia saat ini didominasi oleh empat jenis mutiara dan Indonesia termasuk produsen terbesar salah satu jenisnya.

"Mutiara merupakan komoditas unggulan Indonesia karena produksi Mutiara Alam Laut Selatan yang terbesar terletak di kawasan perairan Republik Indonesia," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, di Jakarta, Rabu.

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan,
Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut P. Hutagalung menjelaskan, pasar mutiara dunia didominasi empat jenis mutiara, yaitu Mutiara Laut Selatan (South Sea Pearl) dengan negara produsen adalah Indonesia, Australia, Filipina dan Myanmar, dengan produksi per tahun sebesar 10--12 ton.

Kedua, Mutiara Air Tawar (Fresh Water Pearl) dengan negara produsen adalah China, dengan produksi per tahun sebesar 1.500 ton.

Ketiga, Mutiara Akoya (Akoya Pearl) dengan negara produsen adalah Jepang dan China dengan produksi per tahun sebesar 15--20 ton.

Keempat, Mutiara Hitam (Black Pearl) dengan negara produsen adalah Tahiti dengan produksi per tahun sebesar 8--10 ton.

Menurut Saut, usaha industri budidaya mutiara di Indonesia telah ada sejak tahun 1970. Sekitar 70 pengusaha penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) dari Jepang dan Australia yang menggandeng pengusaha Indonesia mulai menggeluti dunia budidaya mutiara di perairan Indonesia.

"Dengan majunya teknologi dan potensi sumber alam yang luar biasa, maka Indonesia mengungguli industri mutiara dan berhasil menjadi produsen mutiara laut selatan sejak tahun 2005 sampai dengan kini", jelas Saut.

Menurut Sharif, peningkatan permintaan perhiasan dari mutiara dan harganya yang terus peningkatan dari tahun ke tahun. Dari sisi perdagangan, ujar dia, Indonesia menempati urutan ke-9 dunia atau 2,07 persen dari total nilai ekspor mutiara dunia yang mencapai 1,4 miliar dolar AS.

"Negara tujuan ekspor meliputi Jepang, Hongkong, Australia, Korea Selatan, Thailand, Swiss, India, Selandia Baru dan Perancis," ujarnya.

(M040)

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014