nanti dalam debat capres akan kelihatan siapa capres yang emas murni dan mana capres yang emas sepuhan"
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Dewan Pertimbangan Partai Gerindra Martin Hutabarat mengharapkan kampanye pemilihan presiden lebih mengedepankan visi dan misi serta gagasan soal perbaikan bangsa dibandingkan menonjolkan kampanye hitam atau negatif.

"Saya harapkan kampanye Pilpres nanti mengedepankan isi visi dan misi. Tapi kekhawatiran kita, akan makin banyak kampanye hitamnya. Ini mengkawatirkan," kata Martin pada sebuah diskusi di DPD RI, Rabu.

Martin mengharapkan masyarakat harus mendapat pencerahan sehingga Indonesia bisa lebih baik dan menyebut kampanye hitam tidak memberikan manfaat apa pun.

"Yang menarik, nanti dalam debat capres akan kelihatan siapa capres yang emas murni dan mana capres yang emas sepuhan," kata Martin.

Martin menjelaskan kampanye hitam yang sering muncul terhadap Prabowo adalah Prabowo keras, pemarah, dan anti kebebasan pers.

Menurut Martin jika terkait isu pengekangan kebebasan pers, hal itu gampang menjawabnya, karena kebebasan pers itu hanya bisa diikat oleh UU dan globalisasi.

"Artinya soal kebebasan pers itu titik beratnya di DPR. Jadi tidak seorang presiden, bisa memutuskan sendiri soal kebebasan pers, kembali ke Orde Baru. Kalau Prabowo menjadi Presiden, saya yakin justru kebebasan pers akan lebih baik, " kata Martin.

Martin menegaskan Presiden sekarang tidak begitu berdaya menghadapi kebebasan pers.  "Musuh pers sebenarnya pada pemodal karena dengan globalisasi ini, pers sangat maju dan kuat," tegas Martin.

Pewarta: Jaka Suryo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014