pilihan itu adalah pilihan yang sangat tidak populer secara politik karena kalah dari Jusuf Kalla yang tidak punya modal sama sekali.
Jakarta (ANTARA News) - Pilihan Partai Demokrat untuk bersikap netral merupakan pilihan yang tak populis dalam politik, kata mantan Ketua Komisi III DPR RI, Gede Pasek Suardika.

"Menurut saya, pilihan itu adalah pilihan yang sangat tidak populer secara politik karena kalah dari Jusuf Kalla yang tidak punya modal sama sekali. Sementara Demokrat memiliki 10 persen suara nasional dan punya pemenang konvensi Partai Demokrat," kata Gede Pasek, caleg DPD terpilih dari Bali itu.

Bahkan, kata Gede Pasek, seperti kejuaraan sepakbola Liga Champions, Demokrat sebagai kampiun dua kali berturut, namun kali ini tak bisa ikut sama sekali.

Di sisi lain, secara pribadi ia meminta maaf kepada pemenang Konvensi Demokrat, Dahlan Iskan dan kepada peserta konvensi lainnya. Peserta konvensi tersebut, imbuh dia, sangat membantu Demokrat meraih 10 persen suara pada Pemilu lalu.

"Belum ada permintaan maaf dari Demokrat sama sekali kepada peserta konvensi. Saya pribadi dan sebagai kader Demokrat minta maaf kepada Pak Dahlan Iskan dan peserta konvensi Demokrat. Demokrat tak mampu memperjuangkan mereka," kata Pasek.

Ia berharap, apa yang dilakukannya bisa diikuti oleh kader Demokrat lainnya. "Saya minta maaf karena kita menganut politik santun, bersih dan jujur," imbuh Pasek.

Paling tidak, ujar dia, Demokrat memberikan semacam penghargaan kepada pemenang dan peserta konvensi lainnya.

"Minimal mereka (peserta konvensi) dikasih piagam, tropi atau piala. Harus ada simpati dan empati kepada peserta konvensi," ungkap Pasek. (*)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014