Ini kita masih evaluasi, bagaimanapun juga kalau hari libur tidak pakai BBM bersubsidi, bagaimana efek sebelum hari libur, apakah akan terjadi kemacetan, orang berbondong-bondong (membeli BBM),"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah tengah mengkaji penggunaan bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi pada hari libur untuk menekan pembengkakan subsidi.

"Ini kita masih evaluasi, bagaimanapun juga kalau hari libur tidak pakai BBM bersubsidi, bagaimana efek sebelum hari libur, apakah akan terjadi kemacetan, orang berbondong-bondong (membeli BBM)," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Edy Hermantoro di dalam diskusi di konvensi dan pameran Asosiasi Perminyakan Indonesia (IPA) di Jakarta, Kamis.

Namun, Edy mengatakan, pihaknya tetap menjalankan usulan Menteri ESDM Jero Wacik tersebut.

"Arahan dari Pak Menteri kita jalankan, tetapi kita juga evaluasi dampak-dampaknya, harus step by step" katanya.

Sebelumnya, Jero Wacik mengusulkan opsi selain menaikkan harga BBM untuk menekan pembengkakan subsidi, yakni stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tidak menjual BBM subsidi saat Sabtu-Minggu dan hari libur.

"Dengan demikian, masyarakat mesti beli BBM nonsubsidi kalau hendak bepergian atau diam saja di rumah," katanya.

Dia mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu sebelum menilai kebijakan tersebut.

Sementara itu, Menteri Keuangan Chatib Basri mengungkapkan, subsidi BBM pada 2014 bakal membengkak Rp74,3 triliun dari Rp210,7 triliun menjadi Rp285 triliun.

Subsidi listrik juga naik Rp35,7 triliun dari Rp71,4 triliun menjadi Rp107,1 triliun.

Kenaikan subsidi BBM dan listrik tersebut terutama diakibatkan peningkatan asumsi kurs dari Rp10.500 menjadi Rp11.700 per dolar AS.

Pemerintah menetapkan defisit RAPBN Perubahan 2014 sebesar 2,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) atau Rp251,7 triliun.

Angka defisit itu lebih tinggi dari target APBN 2014 sebesar 1,69 persen atau Rp175,4 triliun.
(J010/Z002)

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014