Bogor (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bogor mulai memberlakukan penerimaan peserta didik baru dengan sistem "online" terhitung mulai tahun ajaran 2014/2015.

"Seluruh pihak telah menyepakati penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2014/2015 akan dilakukan secara "online", ini akan kita mulai dari tahun sekarang," ujar Wali Kota Bogor Bima Arya, usai memimpin rapat dengar pendapat dengan seluruh perguruan tinggi di Kota Bogor, Jumat.

Menurut Bima, penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara "online" membuka kesempatan luas kepada seluruh pelajar di Kota Bogor untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.

Selain itu juga, pendaftaran "online" sebagai transpransi menepis adanya praktek kolusi dalam penerimaan peserta didik baru baik di sekolah maupun di dinas pendidikan.

"Dengan sistem "online" memudahkan masyarakat melakukan pendaftaran anaknya ke sekolah yang diinginkan. Ini juga memberikan kesempatan kepada seluruh anak untuk melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya," ujar Bima.

Bima menambahkan, dengan adanya sistem "online" tersebut, Pemerintah Daerah dapat mengawasi langsung proses penerimaan peserta didik baru secara lebih transparan.

Sementara itu, Sekretaris Daerah, Ade Sarif Hidayat mengatakan, sistem online penerimaan peserta didik baru telah tersedia. Sejumlah sekolah telah memberlakukannya.

"Selama ini sistem sudah ada, hanya belum semua sekolah menggunakannya. Maka tahun ini terhitung mulai Juni nanti sudah diberlakukan ke semua sekolah," ujar Ade.

Ade mengatakan, nantinya jika sistem pendaftaran peserta didik baru telah berlaku "online" akan memudahkan masyarakat untuk mendaftarkan anaknya masuk ke sekolah yang dituju.

"Jadi tidak perlu antri ke sekolah, jauh-jauh datang. Cukup daftar di rumah, atau melalui warnet. Atau kalau tidak bisa, bisa datang ke sekolah nanti akan dibantu oleh panitia," ujarnya.

Dewan Pendidikan Bogor, Apendy Arsyad menyambut baik penerapan sistem "online" pada penerimaan peserta didik baru.

Menurutnya, pelaksanaan penerimaan peserta didik baru secara murni tanpa ada "ketebelece" membutuhkan integritas wali kota sebagai pemimpin.

"Penerapan sistem online ini merupakan integritas wali kota. Dan saya dukung dengan keputusan Bima Arya menerapkan sistem online pada penerimaan peserta didik baru," ujarnya.

Apendy mengatakan, dengan sistem online maka penerimaan peserta didik baru berdasarkan kemampuan si siswa untuk memilih sekolah yang diinginkannya.

"Jadi tidak ada lagi karena titipan. Sistem online ini membuka peluang bagi siapa saja yang mau melanjutkan pendidikan," ujarnya.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014