Monaco (ANTARA News) - Pebalap Jerman Nico Rosberg memenangi Grand Prix Monaco untuk tahun kedua secara beruntun pada Minggu, yang membuat ia dapat merebut kembali puncak klasemen Formula 1 dari rekan setimnya di Mercedes Lewis Hamilton.

Kemenangan kedua Rosberg pada musim ini, yang didapat dari posisi start terdepan yang diperolehnya melalui cara kontroversial yang meningkatkan ketegangan antara kedua kandidat juara ini, membuat ia mengoleksi total 122 angka dari enam seri balap, sedangkan Hamilton mengumpulkan 118 angka.

Pebalap Inggris Raya itu, yang pada 13 lap sebelum balap usai mengeluhkan bahwa ia mengalami masalah pada matanya dan tidak dapat melihat dengan jelas, berada di urutan kedua ketika Mercedes yang dominan menorehkan kemenangan keenam secara beruntun dan finis posisi satu-dua untuk kelima kalinya secara beruntun.

"Ini merupakan hari yag istimewa bagi saya, tentu saja," kata Rosberg perihal kemenangan kelima sepanjang karirnya. "Lewis berkendara dengan baik dan mendorong saya sangat kuat. Terdapat tekanan namun saya dapat mengatasinya, dan menciptakan sedikit celah pada akhirnya."

Pebalap Australia Daniel Ricciardo finis di posisi ketiga setelah menempel ketat Hamilton sampai finis, sedangkan juara dunia empat kali yang merupakan rekan setimnya Sebastian Vettel, pada balapnya yang ke-100 untuk Red Bull, mengundurkan diri pada putaran kedelapan setelah mengalami masalah pada unit powernya.

Setelah mengatasi selingan dua "safety car", Rosberg melewati bendera "chequered" dengan keunggulan 9,2 detik atas Hamilton, setelah keduanya menghabiskan paruh pertama balap dengan hanya sedikit jarak yang memisahkan keduanya.

Hamilton, yang telah memancing kontroversi pada Sabtu dengan menuding bahwa Rosberg sengaja membuat bendera kuning berkibar pada kualifikasi sehingga pebalap Inggris Raya itu tidak mampu menduduki posisi start terdepan, tampil relatif tidak begitu menonjol pada sore hari.

Masalah mata

Dugaan akan terjadi drama seru seperti yang pernah ditampilkan rivalitas Aryton Senna dan Alain Prost, atau diharapkan, tidak pernah terwujud dan harapan-harapan Hamilton memudar ketika ia mengatakan kepada timnya melalui radio bahwa ia mengalami masalah penglihatan.

"Itu adalah sesuatu yang terdapat pada kaca helm - sama sekali bukan hal penting," ucapnya kepada aktor film Benedict Cumberbatch saat diwawancarai di podium setelah balap.

"Ini merupakan hari yang baik bagi kami - sangat penting bagi tim untuk finis di posisi satu-dua. Saya memiliki kecepatan yang hebat dan saya merasa kuat, namun itu begitu sulit untuk disalip," tambahnya, bahkan meski bahasa tubuhnya mengindikasikan pasangan pebalap ini tidak akan makan malam bersama dalam waktu dekat.

Pada balap yang menyuguhkan 78 putaran ini, hanya 14 pebalap yang mampu finis dari 22 pebalap yang mengikuti balap, Rosberg mengungguli ketiga mobil yang berada di belakangnya.

Pebalap Ferrari Fernando Alonso menduduki peringkat keempat, sedangkan Nico Hulkenberg berada di peringkat kelima untuk Force India, dan Jenson Button finis di peringkat keenam bersama McLarensetelah timnya tidak meraih angka pada tiga balap secara beruntun.

Felipe Massa menduduki urutan ketujuh untuk Williams, mengungguli dua pebalap Prancis - Romain Grosjean pada Lotus dan pebalap Marusia, Jules Bianchi, yang secara mengejutkan mampu finis di peringkat kesembilan meski harus menjalani dua penalti stop/go.

Angka-angka Bianchi, yang pertama untuk tim Rusianya itu sejak mereka memasuki olahraga ini pada 2010 sebagai tim Virgin Racing, membuat botol-botol sampanye dibuka selayaknya mereka menduduki podium.

Rookie McLaren asal Denmark Kevin Magnussen mengambil angka terakhir dengan finis di urutan ke-10.

Di belakang mereka, terdapat serangkaian mobil yang mengalami masalah mesin dan tubrukan, yang membuat "safety car" harus masuk lintasan.

Pebalap Venezuela Pastor Maldonado sama sekali tidak terlibat dalam kecelakaan-kecelakaan yang terjadi, setelah menjaga jarak Lotusnya dari putaran formasi balap, namun Sergio Perez asal Meksiko mengalami tabrakan di Mirabeu setelah diserempet Button pada putaran pembuka.

Hal itu membuat "safety car" harus keluar dan melaju selama dua putaran, sedangkan mobil Force India yang terkena insiden diderek keluar lintasan.

Hal itu kembali terjadi, memicu sejumlah pitstop, pada putaran ke-26, ketika mobil Sauber Adrian Sutil menghantam pintu keluar terowongan - balap keenamnya tanpa raihan angka, dan menyebarkan serpihan-serpihan mobil ke tembok pengaman.

(Uu.H-RF/I015)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014