Bandarlampung (ANTARA News) - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Lampung Subakir menyatakan bahwa pentas satwa di Taman Wisata Lembah Hijau Bandarlampung merupakan yang pertama di Sumatera.

"Saat saya berdinas di Medan Sumatera Utara belum ada pentas atau atraksi satwa ini, bahkan se-Sumatera belum ada," ujarnya pada penampilan perdana Pentas Satwa Lembah Hijau, di Bandarlampung, Minggu.

Menurut dia, pentas atau atraksi satwa itu adalah legal untuk dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 31 Tahun 2013 tentang pembinaan dan pengembangbiakan di lembaga konservasi satwa.

"Jadi, tidak benar kegiatan pentas ini menyalahi aturan, karena legal secara hukum," kata Subakir.

Ia melanjutkan, pentas satwa ini merupakan bagian dan fungsi pembinaan oleh lembaga konservasi yang ada di Provinsi Lampung.

Dengan adanya Pentas Satwa di Lembah Hijau ini, ia melanjutkan, warga Lampung tidak perlu datang ke Jakarta atau Bogor hanya untuk mengunjungi taman serta pentas dan atraksi satwa karena sudah ada di daerah ini.

Subakir menyebutkan, di Lampung memiliki tiga lembaga konservasi, yaitu Taman Wisata Lembah Hijau, Taman Bumi Kedaton, serta PT Adi Niaga Kreasi Nusa yang berada di Tampang Belimbing Kabupaten Pesisir Barat.

"Fungsi keberadaan lembaga konservasi selain sebagai tempat penitipan satwa negara, juga memiliki kewenangan untuk mengembangbiakkannya serta menjaga kelestarian flora dan faunanya," katanya.

Namun, ia menerangkan, kegiatan pentas satwa tetap harus mengedepankan rekreasi edukasi, sehingga pelajar yang mayoritas anak-anak bisa mengetahui asal-usul satwa tersebut.

Subakir juga menyebutkan, harimau sumatera yang kini berada di Bengkulu masih dalam proses untuk mendatangkannya ke Lembah Hijau sebagai upaya pengembangan satwa asli daerah itu.

"Surat-surat dan dokumen yang diperlukan sudah sampai di Kementerian Kehutanan, mudah-mudahan secepatnya bisa ditempatkan di Lembah Hijau sebagai satwa langka dilindungi yang dapat diupayakan untuk pengembangbiakan agar tidak mengalami kepunahan," ujarnya.

Komisaris Utama Lembah Hijau, M Irwan Nasution mengatakan, pentas satwa di tempat ini dengan prinsip hiburan edukasi dengan memberikan pesan moral untuk pendidikan anak, seperti berhitung serta aktivitas menjaga kebersihan lingkungan.

"Persiapan pentas ini setidaknya telah dilakukan sejak delapan bulan lalu, semua dilaksanakan sebagai penunjang aspirasi masyarakat Lampung agar dapat menyaksikan rekreasi satwa di daerahnya sendiri," katanya.

Pihaknya menggandeng pakar satwa dari Belanda yang telah berpengalaman selama 50 tahun sebagai upaya pengembangan taman satwa tersebut.

"Mr Marjo Hoedemaker dari Belanda itu, juga akan membagikan ilmu tentang teknis dan manajemen pengelolaan taman satwa agar lebih maju, sehingga setidaknya bisa setara dengan kebun satwa di daerah lainnya," tambah Irwan. ***3***

(AS*B014/T007)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014