Saya adalah salah seorang petani di Rantau Pulung yang serius mengembangkan budidaya durian varitas monthong. Tanaman durian saya rawat sesuai anjuran petugas pertanian lapangan, alhamddulillah sekarang saya nikmati hasilnya."
Samarinda (ANTARA News) - Pria paruh baya itu nampak bersemangat. Sesekali ia menyeka keringat yang membasahi wajahnya setelah seharian membersihkan dedaunan di kebun durian miliknya seluas 0,5 hektare yang tengah berbuah.

Sugianto (54), adalah salah seorang petani Desa Tepian Makmur yang cukup berhasil mengembangkan durian varitas monthong di Kecamatan Rantau Pulung, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur yang berhasil meraup keuntungan dari hasil penjualan durian mencapai Rp90 juta sekali panen.

Di kebun seluas 0,5 hektare transmigran asal Jawa Timur yang kini menjadi Ketua Kelompok Tani "Suka Maju", Desa Tepian Makmur telah menanam durian varitas monthong sebanyak 65 pohon. Bibit durian unggul di peroleh dari bantuan perusahaan pertambangan batu bara, PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Bantuan bibit unggul gratis dari program tanggung jawan sosial perusahan atau corporate social responsibility (CSR) PT KPC itu ditanam dan dirawat dengan sebaik-baiknya. Kerja keras yang tak kenal lelah akhirnya membuahkan hasil.

PT KPC memberikan bantuan bibit durian gratis kepada petani Rantau Pulung dan Bengalon tahun 2004 sebanyak 16 ribu batang bibit. Ada empat varitas durian yang dikembangkan di dua desa itu, yakni varietes monthong, sitokong, ajima dan varitas matahari.

Sebagian warga besar tidak menanam bantuan bibit gratis dari KPC. Hanya sebagian kecil yang nanam, namun karena tidak dirawat akhirnya lebih banyak yang mati. Sebagian petani tidak menyangka bahwa bantuan bibit durian itu mendatangkan berkah.

"Saya adalah salah seorang petani di Rantau Pulung yang serius mengembangkan budidaya durian varitas monthong. Tanaman durian saya rawat sesuai anjuran petugas pertanian lapangan, alhamddulillah sekarang saya nikmati hasilnya," kata Sugiarto penuh semangat.

Ia mengaku keberhasilannya membudidayakan durian varites monthong itu tidak terlepas dari peran PT KPC yang tidak hanya memberikan bantuan bibit unggul durian varitas monthong, tetapi juga membina bagaimana membudidayakan durian secara baik dan benar.

Dari hasil panen durian tahun 2013 Sugianto meraup keuntungan mencapai Rp90 juta. Meningkat beberapa kali lipat di bandingkan penjualan hasil panen tahun sebelumnya hanya Rp15 juta.

"Saya mendapat keuntungan lumayan dari hasil penjualan durian varitas monthong. Hasil panen tahun 2013 terjual dengan harga Rp90 juta, meningkat dari dua tahun sebelumnya, pada 2011-2012 hanya Rp15 juta," kata Sugianto (54), warga RT 01 Desa Tepian Makmur, Kecamatan Rantau Pulung.

Petani durian asal Rantau pulung itu mengaku bersyukur karena kerja keras selama bertahun-tahun membuahkan hasil. Ia optimis

hasil panen tahun 2014 akan meningkat, karena buah durian semakin lebat dan kualitasnya juga cukup baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pria asal Jawa Timur yang datang ke Rantau Pulung sebagai transmigrasi mengaku dari hasil penjualan buah durian varitas monthong ia bisa menyekolahkan dua anaknya hingga perguruan tinggi yang sebelumnya mengalami kesulitan membiayai pendidikan anak-anaknya.

"Saya tak pernah menyangka dari hasil panen durian saya bisa menyekolahkan anak sampai perguruan tinggi. Satu anak saya kini masih kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Kutai Timur dan satu orang lagi di SMA Negeri 1 Rantau Pulung," kata Sugianto penuh semangat.


Durian 15kg Seharga Rp750 ribu

Durian varitas monthong yang dikembangkan petani Rantau Pulung itu akanya bukan sembarang durian, karena selain rasanya enak juga buah yang dihasilkan berukuran "raksasa". Ada diantaranya yang beratnya mencpaai 15 kilogram.

"InsyaAllah tahun ini hasilnya bisa lebih baik lagi. Kita bisa melihat buah cukup banyak bahkan sudah ada dipetik dan waktu ditimbang beratnya ada yang 15 kilogram harganya juga luar biasa Rp750 ribu per buah," ujar pria paruh baya itu penuh semangat.

Sugiarto menuturkan ada buah duriannya yang beratnya capai 15 kilogram dan dijual dengan harga Rp50 ribu per kilogram atau seharga Rp750 ribu per buah. Bahkan ada diantaranya yang laku dijual dengan harga Rp1 juta per butir.

"Kebetulan saya salah satu mitra binaan program CSR KPC untuk pengembangan durian varietas monthong. Saya mendapat bantuan bibit unggul, pupuk dan obat-obatan, bahkan kami mendapat pembinaan pada awal mengembangkan durian," ujar petani yang dikenal ulet itu.

Tahun 2004, KPC memberikan bantuan secara gratis bibit durian varitas monthong untuk warga di Desa Makmur Tepian Makmur melalui sejumlah kelompok tani, namun waktu itu banyak warga yang tidak menanam padahal bibit diberikan secara gratis.

Superintendent Public Communications PT KPC Yordhen Ampung mengakui adanya bantuan bibit durian gratis ke Rantau Pulung dan Bengalon tahun 2004 sebanyak 16 ribu bibit.

"Kami memberikan bantuan empat varitas bibit durian yang dikembangkan di dua desa, yakni varitas monthong, sitokong, ajima dan varitas matahari," katanya.

Untuk pengembangan durian varitas monthong itu PT KPC membina 24 kelompok tani dengan 389 anggota, namun dalam perjalannya banyak tanaman durian yang mati karena tidak dirawat, hanya 25 persen yang tumbuh.

KPC tak hanya memberikan bantuan bibit durian unggul, tetapi juga melakukan pembinaan dengan melibatkan sejumlah pakar di bidang tanaman durian agar budidaya durian bisa berhasil dan mampu meningkatkan kesejahteraan patani di sekitar kawasan tambang batu bara itu.

"Setelah memberikan bantuan bibit durian kami tidak melepas petani begitu saja. Melalui program CSR KPC menghadirkan sejumlah pakar dari Lembaga Bina Swadaya sebagai pemdamping bagi petani termasuk dari KPC yang melakukan pembinaan selama beberapa minggu," kata Yordhen Ampung.

Berkat kerja keras dan penuh keyakinan petani durian Rantai Pulung, Kabupaten Kutai Timur itu akhirnya berhasil meraup kentungan dari budidaya durian. Kini ia tak lagi mengalami kesulitan membiayai pendidikan anak-anaknya. (*)

Oleh Masnun Masud
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014