Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp8,1 triliun dalam lelang lima seri obligasi atau Surat Utang Negara pada Senin dari total penawaran yang masuk sebesar Rp15,11 triliun.

Keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan di Jakarta, Senin, menyebutkan jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN12150305 sebesar Rp1,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,35 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 6,40 persen dan akan jatuh tempo 5 Maret 2015.

Penawaran masuk untuk seri itu sebesar Rp3,78 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 7,0 persen dan terendah 6,30 persen.

Jumlah dimenangkan untuk seri FR0069 sebesar Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,67 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 7,72 persen. SUN ini akan jatuh tempo 15 April 2029.

Penawaran masuk untuk SUN ini sebesar Rp2,49 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 8,53 persen dan terendah 7,62 persen.

Jumlah dimenangkan untuk seri FR0071 sebesar Rp4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,53 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 8,57 persen. SUN ini jatuh tempo15 Maret 2029.

Penawaran masuk untuk SUN ini sebesar Rp5,35 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 8,70 persen dan terendah 8,48 persen.

Jumlah dimenangkan untukl seri FR0068 sebesar Rp0,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,64 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 8,65 persen. SUN ini jatuh tempo 15 Maret 2034.

Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp1,36 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 8,81 persen dan terendah 8,59 persen.

Sementara itu tidak ada yang dimenangkan untuk seri SPN121150501. Penawaran untuk seri ini mnecapai lebih dari Rp2,14 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 7,0 persen dan terendah 6,40 persen.

Jumlah dimenangkan dalam lelang SUN pada Senin ini yaitu Rp8,1 triliun lebih besar dari target indikatif yang ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar Rp8,0 triliun. Penjualan SUN melalui lelang tersebut untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2014.

Sementara itu pemerintah merencanakan melelang kembali sukuk negara pada 3 Juni 2014 dengan target indikatif Rp1,5 triliun untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan APBN 2014.

Terdapat tiga seri sukuk negara yang akan dilelang yaitu PBS005 (penjualan kembali), PBS006 (penjualan kembali) dan SPN-S04122014 (penerbitan baru).

SPN-S04122014 menggunakan imbalan secara diskonto dan jatuh tempo 4 desember 2014. Tingkat imbalan untuk seri PBS005 sebesar 6,75 persen dan jatuh tempo 15 April 2043. Sementara tingkat imbalan untuk PBS006 sebesar 8,25 persen danjatuh tempo 15 September 2020.
(A039/N002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014