Amman (ANTARA News) - Yordania pada Senin (26/5) mengusir duta besar Suriah karena melakukan "penghinaan berulang" terhadap kerajaan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania Sabah Rafi mengatakan pemerintah mempertimbangkan duta besar Suriah Bahjat Suleiman sebagai "persona non grata dan mendesak dia meninggalkan negara itu dalam 24 jam."

"Keputusan itu dibuat setelah Suleiman berulang-ulang menghina Yordania serta para pemimpin, institusi dan para warganya lewat pertemuan-pertemuan, tulisan dan laman media sosialnya," katanya seperti dikutip kantor berita pemeritnah Petra.

Rafi mengatakan pemerintah Yordania, yang menampung ratusan ribu pengungsi Suriah akibat konflik di sepanjang perbatasan, "berulang-ulang memperingatkan Suleiman supaya tidak mengeksploitasi kesediaan Yordania untuk menampung mereka."

"Suleiman menggunakan Yordania sebagai platform untuk mempertanyakan posisinya dan membuat tuduhan-tuduhan palsu terhadap kerajaan," katanya.

"Ia juga menggunakan Yordania untuk menghina langsung negara-negara Arab dan menghina kepemimpinan mereka," katanya seperti dilansir kantor berita AFP.

Sekitar 100 warga Suriah melakukan aksi duduk di luar Kedutaan Besar Suriah di Amman untuk menyampaikan dukungan mereka pada keputusan Yordania.

Suriah segera bereaksi terhadap tindakan Yordania itu. Kementerian Luar Negeri Suriah menyatakan akan memerintahkan pengusiran kuasa usaha Yordania dari Damaskus, demikian menurut stasiun televisi pemerintah Al-Ikhbariya.

Stasiun TV itu mengutip pernyataan kementerian luar negeri yang menyatakan bahwa keputusan itu dibuat "untuk menanggapi keputusan yang tidak beralasan pemerintah Yordania yang menyatakan duta besar Suriah sebagai orang yang keberadaannya tidak diinginkan.

Yordania memanggil pulang duta besarnya untuk Suriah Omar al-Amad tahun 2011 setelah para pemerotes pro-pemerintah Suriah menyerang kedutaannya di Damaskus.

Pada Juni tahun lalu Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh meminta Suleiman berhenti mengkritik negaranya itu dan bahwa dia berisiko diusir setelah menyalahkan Amman karena menjadi tuan rumah pertemuan kelompok "Sahabat Suriah" dan menyebutnya sebagai "pertemuan musuh-musuh Suriah".

Ia juga mengecam keras Yordania setelah Amerika Serikat tahun lalu memutuskan akan mengirim satu baterai rudal Patriot, pesawat-pesawat tempur F-16 dan pasukan ke negara itu untuk menghadapi ancaman-ancaman yang timbul akibat perang saudara di Suriah.

Pada waktu lalu dia menyebut sekitar 600.000 pengungsi Suriah di Yordania sebagai "teroris-teroris."

(Uu.H-RN)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014