Warga Muhammadiyah jangan menjadi pemilih yang bodoh, tetapi harus jadilah pemilih yang cerdas atas dasar pengetahuan, pertimbangan rasional dan spiritual, bukan atas dasar cobaan dan godaan dengan pemberian uang.
Solo (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsudin, menyerukan warga Muhammadiyah jangan mudah tertarik dengan pemberian uang atau politik uang dalam menentukan pilihannya salah satu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilihan Umum 9 Juli mendatang.

"Warga Muhammadiyah jadilah pemilih yang cerdas dan penuh tanggung jawab untuk menentukan pasangan Capres dan Cawapres," kata Din Syamsudin disela acara Tablig Akbar Hari Bermuhammadiyah se-Jawa Tengah, di Stadion Manahan Solo, Selasa.

Din Syamsudin menjelaskan, dalam rangka Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden sudah ditetapkan sikap Muhammadiyah pada sidang Tanwir di Samarinda Kalimantan Timur, berkomitmen tidak mendukung salah satu calonnya. Muhammadiyah sebagai organisasi tidak memberikan dukungan salah satu capres dan cawapres tetapi memberikan kebebasan kepada warga Muhammadiyah untuk memilih pilihannya sesuai hak politiknya.

"Warga Muhammadiyah jangan menjadi pemilih yang bodoh, tetapi harus jadilah pemilih yang cerdas atas dasar pengetahuan, pertimbangan rasional dan spiritual, bukan atas dasar cobaan dan godaan dengan pemberian uang," katanya.

Menurut dia, Muhammadiyah dalam organisasi tidak mencalonkan secara resmi salah satu Capres dan Cawapres, tetapi memberikan kebebasan warganya untuk memilih dalam Pilpres pada 9 Juli mendatang.

"Jika Muhammadiyah terpengaruh dengan salah satu partai politik ke depan organisasi ini akan hancur," katanya.

Din Syamsudin menjelaskan, sesuai khittah Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah amar maruf nahi munkar yang tidak memiliki afiliasi dengan partai politik manapun.  Muhammadiyah dapat memilih salah satu pasangan yang memenuhi tujuh kriteria antara lain berjiwa religius, taat beribadah dan berintegritas tinggi, sejalan antara kata dan perilaku.

Selain itu, Capres dan Cawapres yang memenuhi kriteria memiliki visi dan karakter kuat sebagai negarawan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara ketimbang diri sendiri, partai politik, dan kroninya, serta berani mengambil keputusan strategis dalam memecahkan masalah-masalah krusial bangsa dengan tetap menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.

"Pasangan Capres dan Cawapres harus mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, tegas dalam melakukan pemberantasan korupsi, penegakan hukum, serta penyelamatan aset dan kekayaan negara," katanya.

Acara Tablig Akbar Hari Bermuhammadiyah se-Jateng yang dipusatkan di Stadion Manahan Solo itu diikuti sekitar puluhan ribu warga Muhammadiyah dan Aisyah , juga dihadiri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

(B018)

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014