Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Agil Siroj menegaskan NU tidak akan "chaos" gara-gara beda pendapat terkait Pemilu Presiden 2014.

"Meskipun ada perbedaan pendapat, saya jamin bapak ibu sekalian, NU tidak akan chaos," katanya saat pembukaan Rakernas dan Mukernas Muslimat NU di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu.

Menjelang Pilpres, kendati secara organisasi NU bersikap netral, namun secara pribadi dukungan pengurus dan warga NU terbelah, sebagian mendukung Jokowi-JK dan sebagian yang lain mendukung Prabowo-Hatta.

Dalam pidato sambutannya, Said Aqil juga menyatakan menitipkan NU kepada presiden yang nanti terpilih, apakah itu Prabowo Subianto yang secara pribadi didukungnya atau Joko Widodo (Jokowi) yang dalam kesempatan itu disebutnya dengan panggilan "Kiai Haji Insinyur Joko Widodo".

Jokowi hadir dalam kapasitas sebagai Gubernur DKI dalam kegiatan Muslimat NU yang dibuka oleh Wakil Presiden Boediono tersebut.

Penyebutan "kiai haji" untuk Jokowi oleh Said Aqil itu mendapat sambutan meriah dari peserta pembukaan rakernas, ada yang tertawa, bersorak, bahkan bertepuk tangan.

Sebelumnya Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa juga memanggil Jokowi sebagai "Haji Joko Widodo".

"Gelar haji Pak Jokowi ini harus disebut supaya jelas," kata Khofifah yang juga ditunjuk sebagai juru bicara Jokowi dalam kapasitasnya sebagai bakal capres.

Sebelumnya, saat acara silaturrahim peserta Rakernas Muslimat, Selasa (27/5) malam, Jokowi mengklarifikasi bahwa inisial "H" di depan namanya adalah haji, bukan Herbertus sebagaimana yang disebarluaskan oleh kelompok tertentu di media sosial.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014