Dari tahun ke tahun, kucuran kredit UMKM masih tetap didominasi oleh sektor jasa lainnya.
Malang (ANTARA News) - Realisasi kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui konsultan keuangan mitra bank (KKMB) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, meningkat pada Januari--April tahun ini sebesar Rp89 miliar dibandingkan tahun periode yang sama sebesar Rp60 miliar.

Ketua Unit Pelaksana Teknis Satuan Tugas Daerah (UPT Satgasda) KKMB Malang Sunardi, Senin, mengatakan melihat realisasi kredit usaha kecil mikro menengah (UMKM) yang baru empat bulan sudah mencapai Rp89 miliar, target pengucuran sebesar Rp150 miliar pasti akan tercapai.

"Dari tahun ke tahun, kucuran kredit UMKM masih tetap didominasi oleh sektor jasa lainnya, termasuk tahun ini yang mencapai Rp85 miliar dari Rp89 miliar yang sudah dikucurkan. Sementara kredit sektor lainnya realisasinya sangat jauh," kata Sunardi.

Ia mencontohkan sektor perdagangan, restoran dan hotel hanya sebesar Rp3,1 miliar, sektor industri pengolahan sebesar Rp 411 juta, dan sektor pertanian, perikanan, kelautan sebesar Rp284 juta.

Sunardi mengemukakan kredit mikro tersebut yang terpenting bukan pada analisis kreditnya, tapi lebih banyak mengarah pada monitoring dan pendampingan agar UMKM bisa berkembang dan kredit yang dikucurkan tepat sasaran, khususnya bagi UKMK yang baru pertama kali mengambil kredit.

Sebab, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan kredit yang diambil akan dimanfaatkan untuk membeli barang-barang konsumtif, bukan untuk menambah modal usaha yang pada akhirnya akan kesulitan membayar angsuran.

Kondisi itulah yang tidak diinginkan UPT Satgasda KKMB dan sedapat mungkin dihindari. Oleh karena itu, perlu pendampingan agar tidak sampai terjadi kredit macet. Sejauh ini kredit macet yang dikucurkan KKMB tidak lebih dari satu persen.

Ia mengakui tidak semua UMKM bisa mengakses kredit dari perbankan karena banyak UMKM yang tidak bankable. Untuk UMKM yang tidak bankable dan sulit mengakses kredit perbankan diupayakan melalui program corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan swasta.

Menurut dia, banyak perusahaan yang bersedia menganggarkan dana CSR-nya untuk kredit UMKM tersebut, bahkan sistemnya juga hibah.

"Cuma, kami belum menemukan formulasinya seperti apa karena selama ini kredit UMKM dari perbankan, termasuk yang lewat KKMB tetap dikembalikan dengan cara diangsur," ujarnya.

(E009)

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014