Jumlah 6.000 personel itu akan juga tersebar di seluruh jajaran Polres yang ada di wilayah provinsi kepulauan ini
Kupang (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) menerjunkan 6.000 personel untuk mengamankan proses dan tahapan pelaksanaan pemilu presiden pada 9 Juli 2014.

Kapolda Nusa Tenggara Timur Brigjen Pol Untung Yoga Ana, melalui Kepala Bagian Humas AKBP Okto Riwu mengatakan, secara institusional, Polda NTT menerjunkan 6.000 personel, untuk mengamankan semua proses tahapan pelaksanaan pemilu, hingga pelantikan presiden.

"Jumlah 6.000 personel itu akan juga tersebar di seluruh jajaran Polres yang ada di wilayah provinsi kepulauan ini," kata Okto yang dihubungi di Kupang, Senin.

Dia mengatakan, selain, personel di jajaran Polda NTT hingga ke jajaran Polres, pengamanan dibantu personel dari unsur TNI, Satuan Polisi Pamong Praja, petugas Linmas di Tempat Pemungutan suara (TPS) serta unsur Dinas Perhubungan di jajaran pemerintah.

"Kita harap, semua upaya dan kerja sama yang sudah terjadi termasuk bersama masyarakat, bisa berhasil demi pencapaian tujuan, pemilu yang damai, aman dan tertib," katanya.

Dia menambahkan, penyampaian aspirasi terkait pelaksanaan pemilu, agar disampaikan sesuai prosedur yang berlaku, tanpa harus melakukan hal-hal yang mengarah kepada tindakan anarkis.

"Ini akan merugikan masyarakat sendiri serta citra demokrasi kita," katanya.

"Kadang lewat pesan pendek (SMS) melalui telepon genggam, kita langsung tersulut dengan melakukan aksi-aksi liar. Hal ini harus bisa dihindari," katanya.

Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014