Sebanyak 860.000 orang di Somalia memerlukan bantuan, termasuk lebih dari 200.000 anak yang berusia di bawah lima tahun dan menderita kurang gizi
PBB, New York (ANTARA News) - Satu laporan baru Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) memperingatkan hujan dan pola cuaca buruk dapat menambah parah situasi keamanan pangan di Somalia di tengah merosotnya simpanan gandum dan harga pangan yang melambung.

"Situasi bertambah parah oleh konflik dan dana yang tak memadai bagi upaya membantu masyarakat yang menghadapi pukulan keras," kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam taklimat harian di Markas PBB, New York, pada Senin (2/6).

"FAO dan mitranya sangat memerlukan 18 juta dolar AS untuk meningkatkan bantuan guna mencegah makin buruknya kondisi rawan pangan," katanya.

Panen buruk pada Januari telah meningkatkan keprihatinan mengenai situasi keamanan pangan di Somalia, demikian laporan Xinhua. FAO menyatakan panen "jauh di bawah rata-rata" di bagian tengah dan selatan negeri tersebut, setelah berpekan-pekan curah hujan yang telat dan tak beraturan, serta banjir di sekitar beberapa sungai.

Sementara itu, gangguan pasar dan perdagangan, serta simpanan yang sedikit, mengakibatkan peningkatan dua digit harga penjualan jagung dan gandum di beberapa daerah, temasuk daerah penghasil utama di bagian setelah, tempat harga eceran jagung dan gandum pada April, masing-masing, 60 dan 80 persen lebih tinggi, dibandingkan dengan harga tahun lalu.

Keadaan diperkirakan agak membaik pada Agustus dan September, ketika panen siap untuk dikonsumsi, tapi dampak positif yang dirasakan akan cenderung moderat mengingat prospek musim saat ini yang tidak mendukung.

(C003)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014