Di Australia, adalah hal melawan hukum jika membiayai, berlatih militer, ataupun ikut dalam konflik di Suriah
Canberra (ANTARA News) - Pertemuan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Australia Tony Abbott di Batam, Rabu, akan membahas berbagai hal menyangkut hubungan kedua negara.

"Selain membicarakan border protection, juga akan membahas antara lain berbagi informasi dan kerja sama intelijen mengenai pemuda Australia dan Indonesia yang berangkat ke konflik Suriah," kata Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop di Canberra, Rabu.

Julie mengemukakan hal itu ketika menjawab pertanyaan sejumlah wartawan Indonesia di ruang kerjanya.

Dia menjelaskan kerja sama intelijen itu menyangkut kepentingan dua negara.

"Misalnya, ada sejumlah pemuda Australia yang akan berangkat ke Suriah untuk bertempur membela salah satu pihak dan mereka berpotensi menjadi radikal," kata Bishop.

"Kami berbagi informasi untuk mengetahui siapa saja mereka. Di Australia, adalah hal melawan hukum jika membiayai, berlatih militer, ataupun ikut dalam konflik di Suriah," katanya.

Mengenai hubungan dua negara, Bishop mengemukakan Australia dan Indonesia sudah menunjukkan keinginan untuk menyelsaikan masalah yang ada.

"Menlu RI Marty Natalegawa dan saya selama ini terus menerus berkomunikasi. Sejak saya jadi Menlu Australia pada September tahun lalu, sudah sembilan kali bertemu one on one dengan Marty, ini paling banyak dibandingkan pertemuan dengan Menlu lain," katanya.


Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014