Anak-anak Indonesia harus diselamatkan dari tiga jenis tindak kekerasan, baik fisik, emosional, maupun seksual,"
Jakarta (ANTARA News) - Ibu Ani Yudhoyono menyampaikan keprihatinan atas maraknya kasus kekerasan terhadap anak dan mengajak seluruh elemen bangsa menjamin keamanan anak-anak Indonesia dari segala bentuk tindak kekerasan.

"Anak-anak Indonesia harus diselamatkan dari tiga jenis tindak kekerasan, baik fisik, emosional, maupun seksual," kata Ibu Ani dalam sambutannya pada Lokakarya Bunda PAUD se-Indonesia di Econvention, Ocean Ecopark, Ancol, Jakarta, Rabu.

Di depan para Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari seluruh Indonesia, Ibu Ani mengemukakan kesedihan dan kemarahannya pada kasus-kasus kekerasan pada anak, khususnya kekerasan seksual, yang disebutnya sebagai kejahatan luar biasa.

Menurut Ibu Ani, pemerintah telah mengambil insiatif dan keputusan untuk memberikan perlindungan kepada anak dari tindak kekerasan baik di lingkungan sekolah, masyarakat, dan keluarga namun kesuksesan upaya mengatasi kejahatan itu juga bergantung pada tekad dan dukungan seluruh elemen bangsa.

Ia merujuk pada instruksi Presiden Yudhoyono untuk Gerakan Nasional Antikejahatan Seksual terhadap Anak dan penyusunan revisi UU Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002, terutama terkait upaya memperberat sanksi bagi pelaku.

"Yang penting bisa menimbulkan efek jera. Hukumannya benar-benar berat sehingga memberikan rasa keadilan bagi semua," ujarnya seraya meminta para Bunda PAUD untuk mendukung gerakan itu.

Pada kesempatan itu, Ibu Ani juga menegaskan peran strategis PAUD dalam pembangunan sumber daya manusia suatu bangsa. Ia mendorong para Bunda PAUD se-Indonesia untuk memastikan bahwa di wilayahnya masing-masing tersedia layanan PAUD yang baik.

"Mari berusaha sekerasnya agar bisa mewujudkan satu desa satu PAUD," katanya.

Lebih lanjut, Ibu Ani selaku Bunda PAUD Indonesia dan penggagas Rumah Pintar yang merupakan bagian dari Program Indonesia Pintar juga menyampaikan harapannya agar kurikulum PAUD bisa disinergikan dengan program Rumah Pintar.

Ia menilai sinergi yang baik antara Rumah Pintar dan PAUD dapat menjadi strategi yang baik menuju wajib belajar PAUD usia 4--6 tahun.

Menurut Ibu Ani, bentuk sinergi dengan PAUD, bisa dilakukan di sentra-sentra yang ada di Rumah Pintar, yaitu sentra buku, sentra permainan, sentra audio visual, sentra komputer, dan sentra kriya untuk melatih daya kreativitas anak.

"Sentra-sentra tersebut diharapkan bisa menjadi penyangga pendidikan anak usia dini," katanya.

Pada akhir sambutannya Ibu Ani juga mengingatkan para Bunda PAUD untuk turut menyukseskan Pemilihan Presiden pada 9 Juli dan tidak golput.

(G003/N002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014