Sasaran aksi ini agar pemerintah dan masyarakat Indonesia mengetahui bahwa peran Pertamina bagi negara sungguh luar biasa. Jadi jangan ada niatan-niatan untuk mengkerdilkan Pertamina melalui berbagai macam kebijakan sembrono...
Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 1.000 orang karyawan PT Pertamina (Persero) yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Kamis pagi, di Jakarta, berunjuk rasa menyuarakan aspirasi "Stop Unbundling Pertamina & Bangun Kedaulatan Energi Nasional".

Aksi damai para pekerja yang didukung ratusan mahasiswa tersebut bergerak dari Kantor Pusat Pertamina, menuju Kementerian BUMN, Kementerian ESDM dan berakhir di Istana Merdeka.

Presiden FSPPB, Ugan Gandar, mengatakan aksi tersebut untuk menggugah pengambil keputusan di negeri ini yang sangat tidak menunjukkan keberpihakan kepada BUMN khususnya Pertamina.

Empat aspirasi yang diusung yaitu, pertama agar pemerintah segera menghentikan penguasaan minyak dan gas bumi oleh asing dan menjadikan Pertamina (State Owned Oil & Gas Company) sebagai pemeran utama (key role) migas di Indonesia berdasarkan LOI RI-IMF 20 Januari 2000.

Kedua, pemerintah harus menghentikan rencana divestasi Anak Perusahaan Pertamina. Ketiga, hentikan proses KSO lapangan backbone Pertamina EP, dan keempat, menghentikan wacana perpanjangan Kontrak Blok Mahakam ke asing dan segera putuskan penyerahan pengelolaannya ke Pertamina pasca kontrak 2017.

"Sasaran aksi ini agar pemerintah dan masyarakat Indonesia mengetahui bahwa peran Pertamina bagi negara sungguh luar biasa. Jadi jangan ada niatan-niatan untuk mengkerdilkan Pertamina melalui berbagai macam kebijakan sembrono dan tidak berpihak kepada bangsa sendiri," tegas Ugan.

Para pengunjuk rasa mengusung spanduk dan poster yang bernada penyelamatan Pertamina dari tangan-tangan yang ingin menghancurkan perusahaan itu. "Pertamina Hancur, Negeri Lebur!!!".

Selain dari Pertamina pusat, peserta aksi tersebut juga didukung perwakilan dari Pertamina daerah termasuk dari anak usaha.

Diselingi orasi-orasi, aksi yang digelar di depan Kantor Kementerian BUMN tersebut berlangsung damai. Namun sempat membuat jalan di kawasan Medan Merdeka Selatan sempat tersendat.

(R017)

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014