Ketika pilih tema untuk tahun ini,kita seperti disadarkan bahwa bumi itu penting. Kadang kita lupa dengan apa yang kita injak ini. Kita harusnya bisa menghormarti isi bumi,... dan menjaga harmoni,"
Jakarta (ANTARA News) - Salah satu penggagas Jazz Gunung, Djaduk Ferianto mengatakan, perhelatan jazz tahun ini bermaksud mengajak masyarakat khususnya penyuka musik jazz untuk menghormati bumi.

"Ketika pilih tema untuk tahun ini,kita seperti disadarkan bahwa bumi itu penting. Kadang kita lupa dengan apa yang kita injak ini. Kita harusnya bisa menghormarti isi bumi,... dan menjaga harmoni," ujar Djaduk dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Djaduk mengungkapkan, kelestarian alam tergantung bagaimana manusia menjaga harmoni dan menjaga bumi.

Menurutnya, melalui perhelatan masyarakat diingatkan kembali mengenai keharmonisan yang manusia miliki dengan alam.

"Ini terinspirasi dari tradisi Masyarakat Tengger yang banyak melakukan ritual untuk gunung," katanya.

"Di jazz inilah kita ingin menyatu dengan alam,... Jazz adalah ruang terbuka untuk diskusi dengan alam," tambahnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Butet Kartaredjasa mengungkapkan, menonton acara musik jazz di gunung itu bisa dikatakan ibadah.

"Nonton jazz di gunung itu ibadah,... Lihat gunung, bintang, dan alam mengingatkan kita akan Allah SWT," kata Butet.(*)

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014