Paris (ANTARA News)- Maria Sharapova mencapai final Prancis Terbuka untuk tahun ketiganya secara beruntun di Roland Garros pada Kamis setelah mengatasi perlawanan petenis muda Kanada Eugenie Bouchard.

Petenis Rusia 27 tahun yang menempati unggulan ketujuh itu kembali harus melewati jalan yang berat, bertarung untuk bangkit dari kekalahan set pertama sebelum akhirnya mengalahkan petenis 20 tahun dari Montreal itu 4-6, 7-5, 6-2 pada semifinal.

Ini untuk yang ke-19 kalinya secara beruntun Sharapova yang tidak pernah menyerah itu memenangi pertandingan tiga set di lapangan tanah liat, setelah terakhir kali kalah melawan Justine Henin di Roland
Garros pada 2010.

Pada final Sabtu, dia akan menghadapi pemenang pertandingan semifinal lainnya antara unggulan keempat Simona Halep dari Romania dan Andrea Petkovic dari Jerman.

Bagi Bouchard yang karirnya menanjak dengan cepat, ini untuk kedua kalinya dia mencapai semifinal Grand Slam, setelah Australia Terbuka tahun ini, dan untuk kedua kalinya juga dia gagal melangkah lebih jauh, setelah dikalahkan Li Na yang akhirnya menjadi juara di Melbourne.

"Dia bermain luar biasa. Levelnya sangat tinggi hari ini dan saya hanya beruntung menjadi juara," kata Sharapova.

"Saya lebih suka menang dalam dua set, tapi dia memulai pertandingan dengan baik. Berat kehilangan set pertama, tapi itu bukan saat pertandingan berakhir," katanya.

Bouchard mencuri angka servis lawan lebih dulu untuk unggul 3-1, tapi dengan tembakan dari luar garis belakang, Sharapova bisa menyamakan kedudukan menjadi 4-4.

Tapi petenis pendatang baru terbaik WTA tahun 2013 Bouchard, kemudian menciptakan permainan yang bersemangat dan mengejutkan petenis idolanya semasa remaja, mencuri angka servis lawannya itu dan kemudian meraih angka dari servisnya sendiri untuk merebut set pertama 6-4 dalam waktu 44 menit.

Tapi Sharapova terkadang berbahaya saat dia tertinggal, terutama di lapangan tanah liat, seperti yang sudah ditunjukkan dalam dua pertandingan sebelumnya saat dia kehilangan set pertama pada Samantha Stosur dan kemudian Garbine Muguruza.

Mengincar gelar Grand Slam kelima, setelah melengkapi gelar Grand Slam di Paris dua tahun lalu, Sharapova langsung unggul 4-1 dan kemudian 5-2 pada set kedua.

Tapi kemudian seperti sering terjadi di masa-masa sebelumnya, servisnya yang goyah membuat dia gagal dalam empat kali "match point", dua karena kesalahan ganda, saat Bouchard bangkit untuk menyamakan kedudukan menjadi 5-5.

Sharapova dalam bahaya besar, tapi sekali lagi dia menemukan jalan keluar, menghasilkan angka dari servisnya sendiri dan kemudian menyamakan kedudukan pertandingan pada "match point" yang keenam pada game berikutnya.

Pada set penentuan Sharapova mendominasi permainan dengan mencuri angka servis lawan pada game ketiga untuk kemudian unggul 4-1 tapi petenis Rusia itu masih membutuhkan lima kali "match point" untuk menyelesaikan tugasnya, demikian AFP
(I015)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014