Kami mengimbau jurnalis, terutama dari lembaga penyiaran televisi dan radio, untuk melaporkan bencana alam secara menyeluruh dan memberikan informasi yang membantu proses evakuasi pascabencana,"
Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Lembaga Penyiaran se-Asia Pasifik mengimbau jurnalis dan pemilik media untuk meningkatkan kualitas penyiaran berita bencana alam dan perubahan iklim.

Imbauan itu tertulis dalam pernyataan organisasi tersebut dalam Pertemuan Media untuk Perubahan Iklim dan Pengurangan Risiko Bencana yang diadakan di hotel Borobudur, Jakarta, Jumat.

"Kami mengimbau jurnalis, terutama dari lembaga penyiaran televisi dan radio, untuk melaporkan bencana alam secara menyeluruh dan memberikan informasi yang membantu proses evakuasi pascabencana," kata Direktur Divisi Teknologi Asosiasi Lembaga Penyiaran se-Asia Pasifik (ABU) Amal Punchihewa dalam pertemuan di Jakarta tersebut.

ABU menyoroti perlunya pemilik media meningkatkan kualitas jurnalis yang meliput bencana alam atau isu lingkungan lainnya, salah satu cara adalah dengan mengadakan pelatihan jurnalistik.

ABU juga mengimbau media di Asia Pasifik untuk mengembangkan program audio visual yang bisa menggugah masyarakat untuk lebih waspada terhadap dampak perubahan iklim dan bencana alam.

Pertemuan Media Untuk Perubahan Iklim, Informasi dan Pengurangan Resiko Bencana (CCIDR) yang diadakan di Jakarta diikuti oleh ratusan jurnalis, ahli komunikasi, utusan pemerintah dan LSM international dari berbagai negara seperti Indonesia, Australia, Inggris, Tiongkok, Thailand, Maladewa, India, dan Jepang.

Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Asosiasi Broadcaster se-Asia Pasifik (ABU).

(A051/N002)

Pewarta: Amie Fenia Arimbi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014