Denpasar (ANTARA News) - Bali meraih devisa sebesar 77.761,31 dolar AS dari ekspor berbagai jenis cendera mata berbahan baku lilin pada triwulan I-2014, meningkat 279,08 persen dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 20.513,14 dolar AS.

"Sedangkan dari segi volume meningkat 4.556,52 persen dari 2.201 unit pada triwulan I-2013 menjadi 102.490 unit pada triwulan I-2014," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan, hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu lebih menonjolkan unsur seni untuk kelengkapan ritual maupun pesta ulang tahun dan pernikahan yang cukup diminati konsumen luar negeri.

Mata dagangan yang memiliki keunikan dan kekhasan itu pengapalannya ke luar negeri sangat berfluktuasi, karena tergantung dari permintaan, di samping pengusaha terus melakukan upaya perluasan pasar.

Ketut Teneng menjelaskan, lilin hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu juga banyak dibeli oleh turis saat berliburan ke Pulau Dewata, di samping pasaran dalam negeri.

Ketut Teneng menjelaskan, kontribusi terhadap ekspor Bali masih relatif kecil hanya 0,06 persen dari total ekspor daerah ini yang mencapai 132,96 juta dolar AS.

Meskipun andilnya masih kecil, namun perajin tetap bergairah mengembangkan usaha yang mempunyai prospek di masa mendatang.

Kerajinan berbahan baku lilin merupakan salah satu dari 17 jenis hasil kerajinan industri skala rumah tangga yang menembus pasaran luar negeri, antara lain kerajinan keramik, kulit, logam, lukisan dan dari kerajinan bahan baku perak.

Secara keseluruhan hasil kerajinan industri skala rumah tangga di Bali mampu menghasilkan 55,96 juta dolar AS atau 42,09 persen dari total ekspor Bali secara keseluruhan, ujar Ketut Teneng.

(I006/Z002)

Pewarta: IK Sutika
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014