Jakarta (ANTARA News) - Perang lemparan jarak jauh atau lemparan tripoin akan banyak terjadi pada Final Liga Bola Basket Nasional Amerika (NBA) antara Miami Heat melawan San Antonio Spurs.

Tim di NBA musim 2013-2014 yang memiliki persentase lemparan tripoin terbaik sejauh ini adalah San Antonio dan Miami, maka sangat mungkin kedua tim akan memainkan strategi lemparan jarak jauh itu.

Namun pelatih Spurs, Gregg Popovich tidak menyukai itu, dinyatakannya kepada wartawan, Minggu WIB.

"Kami (Heat) tidak hanya sekedar tim yang mengandalkan lemparan tripoin," kata pelatih Miami Heat, Erik Spoelstra, saat konferensi pers, di San Antonio, Minggu WIB.

Suka atau benci, kedua tim tahu kapan menggunakan senjata itu. Pelempar jitu melakukan lemparan lebih sering hari-hari belakangan ini.

San Antonio Spurs merupakan tim yang memiliki akurasi terbaik sepanjang musim reguler, ini merupakan yang ketiga kali dalam empat tahun terakhir. Spurs mencatatkan 40 persen dari belakang garis lengkung tripoin sepanjang babak playoff musim ini.  

Sementara Miami Heat berada di peringkat kedua dengan 39,7 persen sepanjang playoff.  Untuk Game 1 Miami Heat menjaringkan 12 dari 29 lemparan tripoin atau 41,4 persen, berbanding catatan yang lebih baik dari Spurs dengan 13 dari 25 lemparan tripoin atau 52 persen. Demikian statistik yang dirilis NBA.

Tampaknya kedua tim akan menambah usaha lemparan tripoin pada Game 2 yang berlangsung Minggu waktu setempat atau Senin WIB dengan Spurs menjadi tuan rumah bagi Heat di partai itu. (*)

Pewarta: Ella Syafputri
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014