Quetta, Pakistan (ANTARA News) - Setidaknya 23 orang termasuk beberapa peziarah Syiah tewas dalam serangan pistol dan bunuh diri perbatasan Pakistan-Iran yang bergolak, Ahad malam, kata para pejabat Pakistan dalam serangan terbaru terhadap sekte minoritas terkepung.

Serangan itu terjadi ketika sebuah bus yang membawa peziarah Pakistan kembali dari mengunjungi situs Muslim suci di Iran, berhenti di satu restoran di kota Taftan, di Provinsi Baluchistan, sekitar 700 kilometer (430 mil) di sebelah barat daya dari ibu kota provinsi Quetta.

Akbar Durrani, sekretaris provinsi mengatakan: "Dua puluh tiga peziarah tewas dalam serangan bunuh diri di Taftan. Tujuh orang terluka termasuk enam perempuan dan satu anak."

Dia sebelumnya telah menyatakan korban tewas termasuk personel keamanan.

Berpidato di satu konferensi pers, Durrani mengatakan empat pembom bunuh diri menyerang dua restoran penuh peziarah.

Salah satu pembom bunuh diri ditembak mati ketika berusaha memasuki salah satu restoran, sementara tiga lainnya berhasil masuk restoran kedua dan meledakkan diri mereka.

Serangan itu terjadi pada sekitar pukul 9.30 (16.30 GMT) dan jumlah peziarah di daerah itu mencapai 300.

"Tujuh orang yang terluka dibawa ke Iran untuk bantuan medis setelah permintaan khusus ke konsulat Iran di Quetta.

"Sisa 270 jamaah akan dibawa ke Quetta dalam kawalan ketat besok," katanya, dan menambahkan Syiah berasal dari "seluruh Pakistan".

Belum ada kelompok yang maju untuk mengklaim serangan itu. Dua pemboman yang menghancurkan di Quetta menewaskan hampir 200 orang tahun lalu dan diklaim oleh gerilyawan garis keras Sunni yang dilarang, Lashkar-e-Jhangvi (LeJ), yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida.

Hampir 1.000 warga Syiah telah tewas dalam dua tahun terakhir di Pakistan, korban terbesar di masyarakat yang membentuk sekitar 20 persen dari negara populasi 180 juta, yang mayoritas Muslim, demikian AFP.
(H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014