Masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan elpiji
Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) akan menambah pasokan elpiji di sejumlah daerah untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi bahan bakar tersebut menjelang bulan puasa hingga Lebaran.

Wakil Presiden Komunikasi Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, Senin, mengatakan, pihaknya menjamin ketersediaan elpiji di masyarakat jelang bulan puasa hingga Lebaran mendatang.

Menurut dia, secara nasional, konsumsi elpiji selama Puasa dan Lebaran diperkirakan tidak terlalu melonjak.

Hanya saja, lanjutnya, khusus Lebaran terjadi pergeseran konsumsi dari sebelumnya di kota-kota besar ke wilayah mudik terutama Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Ali mengatakan, di wilayah Jakarta, Jabar, dan Banten, pasokan elpiji tabung 3 kg akan ditambah 2,95 juta unit mulai pekan ini.

Wilayah Jabar akan mendapat tambahan dua juta tabung elpiji 3 kg. Saat ini, konsumsi harian di Jabar mencapai 1,15 juta tabung elpiji 3 kg.

Lalu, DKI Jakarta ditambah 506 ribu tabung 3 kg dengan konsumsi harian 338 ribu tabung.

Terakhir, Banten mendapat tambahan 419 ribu tabung elpiji 3 kg dari konsumsi harian 280 ribu tabung.

Demikian pula, tambahan pasokan akan dilakukan di wilayah Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT yang merupakan daerah pemasaran wilayah V.

Kepala Pemasaran Wilayah V Pertamina Giri Santoso mengatakan, sampai Mei 2014, konsumsi elpiji di Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara mencapai 458.010 ton atau 46 persen dari kuota 998.088 ton.

Menurut dia, menjelang Puasa, pihaknya akan menambah stok elpiji baik 3 kg maupun 12 kg antara 10-12 persen dari konsumsi normal 91.600 ton/bulan.

"Konsumsi elpiji pada awal dan akhir Ramadan, di Jatim dan Nusa Tenggara Barat biasanya meningkat. Sedangkan Bali dan NTT cenderung stabil," katanya.

Hingga April 2014, realisasi penyaluran elpiji 3 kg sudah mencapai 1,572 juta unit dari target 4,783 juta unit.

Pertamina sudah mempunyai sistem pengawasan distribusi elpiji 3 kg atau disebut simol3k.

Pada akhir 2013, simol3k sudah diberlakukan di wilayah Jakarta, Banten, dan Jabar.

Selanjutnya, pada akhir Mei 2014, seluruh Indonesia sudah terpasang sistem tersebut.

Meski sudah berjalan, namun Pertamina merencanakan peluncuran simol3k secara resmi setelah Lebaran 2014.

Dengan simol3k maka akan diketahui volume penyaluran elpiji 3 kg di titik agen dan pangkalan, sehingga akan mencegah penyelewengan.

Sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas, elpiji 3 kg bersubsidi hanya untuk rumah tangga dengan belanja bulanan maksimal Rp1,5 juta dan usaha mikro dengan omset maksimal Rp50 juta/bulan.

Di luar itu, Pertamina menyediakan produk elpiji nonsubsidi, yakni tabung 50 kg, Bright Gas kemasan 12 kg, maupun Ease Gas kemasan 9 kg dan 14 kg.


Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014