Roma (ANTARA News) - AC Milan telah memecat pelatih Clarence Seedorf setelah kurang dari lima bulan menduduki posisinya, dan menggantikannya dengan pelatih tim junior Filippo Inzaghi, tindakan yang telah tertunda selama dua pekan.

"AC Milan telah memecat pelatih Clarence Seedorf dan memberi tanggung jawab tim pertama kepada Filippo Inzaghi sampai 30 Juni 2016," kata klub Liga Italia dan juara Eropa tujuh kali itu pada pernyataan yang dirilis pada Senin, lapor Reuters.

Mantan gelandang Belanda Seedorf, yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman melatih dan menghabiskan 10 tahun karier bermainnya di Milan, dengan cepat tersingkir meski ia mampu memberikan perkembangan yang signifikan pada hasil-hasil yang didapat "Tim Merah-Hitam."

Milan memenangi 11 dari 19 pertandingan Liga Italia di bawah asuhan pria Belanda itu, berbanding hanya lima kemenangan dari 19 pertandingan di bawah pendahulunya Massimiliano Allegri pada perjalanan mereka untuk finis di peringkat kedelapan, yang membuat mereka gagal berpartisipasi di Liga Europa dengan selisih satu angka.

Seedorf (38), yang sedang bermain di Botafogo di Brazil ketika ia ditawari pekerjaan di Milan dan segera menyudahi karier bermainnya untuk menerima apa yang disebutnya sebagai kesempatan sekali seumur hidup.

Kekalahan agregat 1-5 dari Atletico Madrid pada putaran 16 besar Liga Champions terlihat menjadi titik balik bagi Seedorf, yang sebagai pemain telah menjuarai Liga Champions bersama Ajax, Real Madrid, dan Milan.

Mantan penyerang Italia Inzaghi, yang juga belum pernah melatih di level senior, bertanggung jawab terhadap tim U-19 klub itu.

Ia menghabiskan 11 musim bermain untuk Milan, memenangi dua gelar Liga Italia dan dua mahkota Liga Champions, serta mengoleksi 57 penampilan untuk negaranya.

Inzaghi sempat disebut dalam salah satu kutipan paling terkenal dari mantan pelatih Manchester United Alex Ferguson, yang pernah menyebut, "Orang itu pasti terlahir dalam posisi offside."

Sebagian besar pengamat setuju bahwa Seedorf tidak dapat disalahkan karena masalah-masalah Milan belakangan ini, yang membuat mereka terpuruk di Liga Italia dan Liga Champions.

Kesulitan-kesulitan Milan dimulai pada akhir musim 2011/2012 ketika mereka memutuskan itu merupakan saat untuk menyeimbangkan keuangan mereka dan menjual penyerang tajam Zlatan Ibrahimovic dan bek kunci Thiago Silva ke Paris St Germain.

Pemain-pemain lain yang telah lama membela Milan juga meningggalkan klub itu di saat yang sama, yakni bek Alessandro Nesta dan gelandang tangguh Gennaro Gattuso.

KLub menyebutnya sebagai filosofi baru dalam menemukan dan mengembangkang pemain-pemain muda bertalenta, dan yang mereka lakukan justru sebaliknya, merekrut pemain-pemain pada fase pertengahan atau akhir dalam kariernya.

Bursa transfer musim panas 2013 membuat mereka mengeluarkan 11 juta euro untuk mendatangkan penyerang Alessandro Matri, yang gagal bersinar dan kemudian dipinjamkan ke Fiorentina pada Januari.

Gelandang Slovenia Vater Birsa direkrut dari Genoa dengan status free agent, sedangkan Kaka (32) kembali dari klub setelah empat musim rawan cedera di Real Madrid yang merupakan kasus klasik dari apa yang disebut orang Italia sebagai "minestre recaldati" (sup yang dipanaskan ulang).

Pada Januari, klub kemudian menarik Michael Essien dari tim cadangan Chelsea.

Milan berjanji mempertahankan pelatih Allegri sampai akhir musim, namun mereka kehilangan kesabaran dengan dia pada Januari, dan mendatangkan Seedorf di tengah keriuhan para penggemar."


Penerjemah: A Rauf Andar Adipati

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014