Jakarta (ANTARA News) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Karachi, Pakistan, memastikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan teroris di Bandara Internasional Jinnah di Karachi pada Minggu (8/6) malam.

Warga Negara Indonesia dipastikan tidak ada yang menjadi korban teroris setelah KJRI Karachi menghubungi secara langsung per telepon seluruh WNI yang ada di Provinsi Sindh, khususnya Karachi, terutama yang tinggal di sekitar bandara, demikian siaran pers KJRI Karachi, Selasa.

"Sampai saat ini dapat dipastikan tidak terdapat WNI yang menjadi korban akibat peristiwa tersebut," kata Konsul Jenderal RI di Karachi, Rossalis R. Adenan.

Pada 8 Juni 2014, lebih dari sepuluh orang teroris bersenjata yang berseragam petugas keamanan bandara dan identitas palsu menyerang Bandara Internasional Jinnah Karachi (BJIK).

Mereka memasuki bandara melalui Hangar Isphani milik Pakistan International Airlines (PIA) dekat terminal lama dengan meledakkan pagar bagian belakang gedung menggunakan granat setelah melumpuhkan petugas keamanan bandara di pintu terminal kargo yang dijaga sangat ketat.

Pada Senin (9/6) sore waktu Karachi, aparat keamanan berhasil menguasai situasi dan akan segera meminta otoritas bandara mengoperasikan kembali bandara.

Setelah kejadian itu KJRI Karachi menghubungi seluruh WNI yang ada di Provinsi Sindh melalui telepon untuk memastikan kondisi keselamatan mereka.

KJRI Karachi juga telah menyebarkan edaran tertulis dan menyampaikan imbauan melalui jejaring sosial kepada seluruh WNI di Provinsi Sindh yang jumlahnya sekitar 200 orang untuk senantiasa waspada dan menghindari hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan. KJRI Karachi juga akan terus memantau perkembangan situasi di Karachi.

Pewarta: Amie Fenia Arimbi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014