... tidak akan berani menaikkan harga BBM, setidaknya dalam dua tiga tahun pada awal jabatannya... "
Semarang (ANTARA News) - Ahli ekonomi, Dr Nugroho SBM, memperkirakan para calon presiden, Prabowo Subianto dan Joko Widodo, tidak akan berani memangkas subsidi BBM kendati beban APBN semakin berat.

"Prabowo dan Jokowi selama ini mencoba menjaga citra populisnya sehingga keduanya, saya kira, tidak akan berani menaikkan harga BBM, setidaknya dalam dua tiga tahun pada awal jabatannya," katanya, di Semarang, Rabu.

Harga BBM sepanjang Indonesia merdeka selalu menjadi isu sensitif yang gampang diseret ke ranah politik sehingga siapa pun yang berkuasa berusaha sekuat mungkin untuk menghindarinya, kecuali pilihan lain sudah tidak ada.

Dengan beban subsidi BBM pada APBN 2014 sekitar Rp300 triliun, kata Nugroho, negara sebenarnya amat kewalahan membagi anggaran untuk berbagai bidang, terutama pengembangan infrastruktur untuk menopang pertumbuhan ekonomi.

Bila tidak ada kenaikan harga BBM, ia memperkirakan beban subsidi BBM tiga tahun mendatang bakal menembus Rp500 triliun dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5-6 persen per tahun. 

"Subsidi yang luar biasa besar di tengah pendapatan negara sekitar Rp2.000 triliun," katanya.

Meski demikian, katanya, pemerintahan mendatang tetap harus mencari solusi menekan pagu anggaran subsidi BBM, misalnya, konversi BBM ke gas, penajaman kelompok sasaran penerima subsidi BBM, hingga mendorong penggunaan energi alternatif terbarukan.

Pewarta: Achmad Zaenal M
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014