Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian memperkirakan volume impor sapi siap potong cenderung naik menjelang Ramadhan 2014.

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Banun Harpini di Jakarta, Rabu, mengatakan kenaikan volume tersebut karena impor sapi siap potong untuk tahun ini telah dibuka izinnya sejak semester I.

"Tahun lalu, sapi potong hanya sedikit karena kita sosialisasinya hanya sekali di 2013, hanya pada semester II, menjelang Ramadhan," ucapnya.

Selain itu, Banun mengatakan, pada tahun ini adanya penambahan kuota sapi siap potong akan menyumbang kepada banyaknya volume impor.

"Artinya, sapi siap potong patut diduga di akhir tahun nanti akan lebih besar karena pada tahun lalu tidak ada sapi siap potong (dari semester I)," tuturnya.

Dari data lalu lintas komoditas utama hewan perode Januari-Mei 2014, impor daging sapi 43.758 ton, sapi siap potong 63.863 ekor dan sapi bakalan 203.003 ekor.

Pada 2013, pemerintah melalui Bulog memasok 3.000 ton daging sapi beku dari Australia yang dikhususkan untuk operasi pasar dan menciptakan stabilitas harga daging sapi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Untuk sapi siap potong, pemerintah memasok 109.000 ekor yang terdiri dari 99.000 sapi eks impor dan 10.000 sapi lokal.

Sementara itu, stok sapi bakalan pada 1 Juli 2013 mencapai 146.747 ekor terdiri dari 117.747 ekor atau sebanyak 79,7 persen merupakan sapi bakalan eks impor dan 30.000 ekor atau sebanyak 20,3 persen adalah sapi lokal.

Penyebaran populasi sapi bakalan impor berada di wilayah Sumatera Utara sebanyak 13,8 persen, 34,3 persen di wilayah Lampung, 38,7 persen di wilayah Jawa Barat, dan 13,2 persen di wilayah Banten, sementara khusus untuk Jawa Timur hanya penggemukan sapi lokal.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014