Saat paruh pertama, Spurs mencetak 25 dari 33 lemparan lapangan, dan 7 dari 10 lemparan tripoin.
Jakarta (ANTARA News) - San Antonio Spurs mencatatkan statistik yang luar biasa efektif dengan 86 persen lemparan lapangan saat paruh pertama (first half) Game 3 Final NBA

Saat paruh pertama, Spurs mencetak 25 dari 33 lemparan lapangan, dan 7 dari 10 lemparan tripoin. Kawhi Leonard mencatatkan 6 dari 7 lemparan, dan Danny Green (6 dari 6 lemparan lapangan), keduanya tampil cemerlang, di AmericanAirlines Arena, Miami, Rabu WIB kemarin.

Keunggulan 71-50 saat turun minum, datang dari hanya 44 posisi serang dengan  hanya melakukan 5 kesalahan perpindahan bola (turnover), berarti mereka menghasilkan angka dari 39 posisi serang. Demikian statistik yang dirilis NBA.

Spurs mencetak 12 dari 16  lemparan di bawah ring (75 persen), 2 dari 2 lemparan di wilayah dalam (100 persen), 4 dari 5 usaha lemparan jarak menengah (80 persen), 5 dari 7  lemparan tripoin dari arah depan (71,4 persen), 1 dari 1 lemparan tripoin dari sayap kiri (100 persen), dan 1 dari 2 lemparan tripoin dari sayap kanan (5 persen).

Pada paruh kedua, memang intensitas serangan Spurs menurun, karena menurunnya akurasi lemparan (13 dari 31 lemparan lapangan, 2 dari 10 lemparan tripoin).

Spurs mampu memenangkan pertandingan dengan cara yang lain.

Game 3 bagi Spurs tidak hanya dominasi di sisi serangan pada paruh pertama. Namun juga keberhasilan di sisi pertahanan untuk menahan laju serangan Miami Heat di paruh kedua.


Boris Diaw di 'starting lineup'

Spurs membuat perubahan di susunan pemain utama (starting lineup) dengan mengganti Tiago Splitter dengan Boris Diaw. Serangan Spurs selalu lebih baik saat Diaw bermain.

Boris Diaw (6 kaki 8 inchi), pemain asal Prancis ini memiliki kemampuan bermain di 4 posisi berbeda, dan kemampuan mumpuni untuk posisi point guard.

San Antonio membuktikan dengan tubuh idealnya, dengan kemampuannya yang komplit bersama teman semasa kecilnya, Tony Parker, dan berada dalam sistem permainan yang saling berbagi bola. Ini menjelaskan kenapa pelatih Spurs, Gregg Popovich, memasukkan Diaw ke dalam susunan pemain utama Game 3.

Kehadiran Diaw memaksa pemain Heat berada dalam duel yang tidak nyaman, terutama untuk Chris Bosh, yang gagal mengambil keuntungan dari lemparan jauh dari penjagaan Diaw. (*)

Pewarta: Ella Syafputri
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014