Serangan ini takkan menghilangkan tekad PBB untuk mendukung rakyat Mali dalam upaya mereka mewujudkan perdamaian dan kestabilan
PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Rabu (11/6) dengan keras mengutuk serangan mematikan terhadap misi pemelihara perdamaian di Mali.

"Sekretaris jenderal mengutuk dengan sekeras-kerasnya serangan bom mobil hari ini terhadap kamp MINUSMA (Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi PBB di Mali) di Aguelhok, Mali, sehingga menewaskan empat prajurit pemelihara perdamaian PBB dari Chad dan melukai enam lagi prajurit pemelihara perdamaian PBB," demikian satu pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB, New York, oleh juru bicara Ban.

Sejumlah prajurit dari Angkatan Bersenjata Mali juga dilaporkan cedera dalam serangan tersebut.

Pemimpin PBB tersebut menyampaikan belasungkawa terdalamnya kepada keluarga korban dan pemerintah serta rakyat Chad dan Mali, dan mengharapkan kesembuhan cepat dan sepenuhnya bagi korban cedera.

"Serangan ini takkan menghilangkan tekad PBB untuk mendukung rakyat Mali dalam upaya mereka mewujudkan perdamaian dan kestabilan buat semua rakyat Mali," kata pernyataan itu, sebagaimana dikutip Xinhua..

"Sekretaris jenderal menyeru semua pihak agar tidak goyah oleh perusak yang, melalui tindak kriminal mereka, berusaha mencegah terwujudkan perdamaian yang langgeng di Mali."

MINUSMA mengatakan dalam pernyataan sebelumnya satu truk yang berisi bom meledak pada Rabu (11/6) di pintu masuk kampnya di Kota Kecil Aguelhoc, yang berada di Wilayah Kidal, Mali Utara.

Setelah pengambilalihan oleh militer pada 2012, kaum separatis Tuareg dan belakangan beberapa kelompok lain yang memiliki hubungan dengan Al Qaida menguasai Mali Utara.

Prancis, bekas penguasa kolonial Mali, kemudin memimpin aksi campur tangan yang mengganggu tindakan kaum separatis.

(Uu.C003)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014