Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Kamis sore bergerak ke posisi Rp11.800, menguat dibandingkan sebelumnya Rp11.810 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova di Jakarta, Kamis, mengatakan sentimen dari internal terkait Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga (BI rate) di level 7,5 persen dinilai positif oleh pelaku pasar uang di dalam negeri sehingga rupiah mengalami apresiasi.

"Tingkat BI rate itu dinilai masih memberikan imbal hasil cukup tinggi bagi portofolio investasi di dalam negeri," ujarnya.

Ia menambahkan proyeksi Bank Indonesia terhadap neraca perdagangan Indonesia akan kembali membaik seiring dengan kinerja ekspor yang meningkat menyusul perbaikan ekonomi global seperti Tiongkok, menambah dorongan mata uang rupiah mengalami kenaikan.

"Beberapa data ekonomi Tiongkok cukup positif, diharapkan permintaan impor negara itu akan kembali baik dan berdampak positif terhadap ekspor Indonesia," katanya.

Di sisi lain, lanjut Rully Nova, cadangan devisa Indonesia yang mengalami peningkatan menjadi 107 miliar AS atau setara dengan sekitar enam bulan impor, berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

"Kondisi itu menunjukan bahwa ekonomi Indonesia sehat," ujarnya.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Kamis ini (12/6), tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp11.813 dibandigkan posisi sebelumnya Rp11.803 per dolar AS.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014