Naiknya harga beras di dipengaruhi adanya penurunan pasokan dari daerah pemasok, sehingga harganya terkoreksi naik. Tapi kenaikan harganya masih bisa dikatakan normal atau tidak signifikan,"
Sukabumi (ANTARA News) - Mendekati Bulan Ramadan harga beras yang diperdagangkan di sejumlah pasar tradisional Sukabumi Jawa Barat mengalami kenaikan hingga lima persen.

"Naiknya harga beras di dipengaruhi adanya penurunan pasokan dari daerah pemasok, sehingga harganya terkoreksi naik. Tapi kenaikan harganya masih bisa dikatakan normal atau tidak signifikan," kata Kepala Diskoperindag Kota Sukabumi, Dudi Fathul Jawad kepada Antara, Jumat.

Adapun harga beras saat ini seperti Beras Ciherang harganya naik sebesar 2,26 persen atau sebesar Rp200/kg dari Rp8.800 menjadi Rp9 ribu setiap kilogram. Kemudian, IR 64 KW I Jampang mengalami kenaikan harga sebesar 5,26 persen atau sebesar Rp400 dari Rp7.600 menjadi Rp8 ribu setiap kilogram, IR 64 KW II Jampang naik sebesar 5,5 persen atau Rp400/kg dari harga pekan lalu Rp7.200 menjadi Rp7.600 setiap kilogram.

Menurut Dudi, kenaikan harga beras ini belum berpengaruh besar terhadap daya beli masyarakat karena kenaikannya tidak telalu signifikan. Pemicu utama naiknya harga beras ini karena pasokan dari daerah pemasok menurun jumlah yang dikarenakan masuk musim tanam sehingga harus menunggu panen beras di daerah yang lain.

"Agar harga beras tidak terus merangkak naik, maka kami terus berupaya agar pasokan beras ke pasaran kembali normal. Apalagi sudah mendekati Ramadan yang dipastikan kebutuhan akan beras meningkat, jika pasokan tidak terpenuhi maka harga akan melonjak. Tapi warga tidak perlu khawatir karena cadangan beras di pasaran masih terpenuhi dan tidak akan ada kelangkaan," tambahnya.

Selain beras, beberapa harga kebutuhan pokok lainnya pun meningkat seperti daging ayam potong atau broiler yang harganya naik 6,67 persen atau sebesar atau Rp2 ribu/kg yang awalnya Rp30 ribu/kg menjadi 32 ribu/kg, serta terlur ayam ras yang harganya naik Rp1.000/kg atai sekitar 5,26 persen dari Rp19 ribu menjadi Rp20 ribu setiap kilogram.

"Untuk harga barang bahan pokok dan penting strategis lainnya sampai saat ini masih relatif stabil serta fluktuasi harga masih dalam batas kewajaran," kata Dudi.

(KR-ADR/F006)

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014