Jutaan orang di Indonesia menitipkan pesan dan harapan pada kami untuk membangun dan memajukan ekonomi yang lebih baik. Bagi saya, ekonomi ditujukan untuk kemakmuran rakyat, ekonomi berdikari,"
Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden Joko Widodo mengusung isu ekonomi berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) untuk membangun ekonomi Indonesia menjadi lebih baik untuk kemakmuran rakyat.

"Jutaan orang di Indonesia menitipkan pesan dan harapan pada kami untuk membangun dan memajukan ekonomi yang lebih baik. Bagi saya, ekonomi ditujukan untuk kemakmuran rakyat, ekonomi berdikari," kata Joko Widodo di Jakarta, Minggu.

Hal itu diungkapkan Jokowi dalam acara debat capres dengan tema "Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial" di Hotel Grand Melia Jakarta, Minggu.

Jokowi mengungkapkan konsep pembangunan ekonomi kedepan dengan beberapa strategi, pertama pembangunan manusia melalui pendidikan dengan mengusung revolusi mental.

Dia menjelaskan, pembangunan manusia dibutuhkan untuk menghasilkan masyarakat Indonesia yang produktif sehingga memiliki daya saing.

"Untuk bidang kesehatan dengan Kartu Indonesia Sehat dan bidang pendidikan dengan Kartu Indonesia Pintar," ujarnya.

Strategi kedua menurut dia, pertumbuhan ekonomi harus diikuti dengan pemerataan bagi seluruh masyarakat.

Menurut Jokowi, percuma apabila pertumbuhan ekonomi berjalan dengan baik namun tidak disertai dengan pemertaan ekonomi.

"Pemertaan ekonomi menjadi perhatian kami melalui pembangunan koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah, pasar tradisional, ekonomi maritim dan pembangunan dari daerah," katanya.

Dia meyakini melalui langkah tersebut merupakan jalan kebaikan untuk rakyat agar sejahtera dan mewujudkan ekonomi yang kokoh dan berdaya saing tinggi sehingga menjadi ekonomi berdikari.

Pilpres 2014 diikuti dua pasangan capres-cawapres yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Prabowo Subianto-Hatta Rajasa didukung enam partai seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PKS, PPP, dan PBB. Sedangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla didukung lima partai, seperti PDI Perjuangan, PKB, Partai Nasional Demokrat, Partai Hanura, dan PKP Indonesia.
(I028/H009)

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014