Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai bahwa potensi komoditas kawasan timur Indonesia masih perlu dikembangkan lebih jauh dengan mengelola sumber daya alam.

Kadin menyebutkan pengolahan sumber daya alam yang melimpah diharapkan dapat mengembangkan ekonomi yang kuat dan mandiri di masa depan.

Oleh karenanya, salah satu jalan menuju ke sana adalah dengan mengubah ekonomi berpola ekspor komoditas menjadi berpola pengolahan komoditas.

"Indonesia harus berfokus pada pengolahan sumber daya alam yang dapat menghasilkan nilai tambah, tidak semata mengembangankan basis ekpor mentah," kata Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto dalam keterangan persnya.

Menurut dia, ke depan Indonesia perlu mengembangkan ekonomi berorientasi produksi agar dapat menekan impor barang-barang konsumsi dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Di sisi lain, upaya untuk memperkuat industri masih terkendala oleh barang modal dan bahan penolong yang harus diimpor. Menurut Suryo, barang produk dalam negeri yang ada juga masih terlalu mahal karena biaya produksi yang tinggi.

"Industri kita harus menanggung biaya logistik tidak kurang dari 30 persen dari biaya produksi karena infrastruktur yang kurang baik. Pelaku usaha juga menghadapi kelangkaan energi untuk industri, serta kelangkaan bahan baku industri pangan," kata Suryo.

Pemerintah, lanjut dia, perlu segera melakukan transformasi terhadap struktur perekonomian dengan menetapkan prioritas-prioritas. Beberapa prioritas yang mendesak untuk dilakukan adalah percepatan pembangunan infrastruktur dan pengolahan sumber daya alam serta memperluas pelayanan keuangan dan pelayanan teknologi terhadap UMKM.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Koordinator Wilayah Timur Annar Salahuddin Sampetoding mengimbau pemerintah untuk mempercepat implementasi road map tentang industri pengolahan sumber daya alam.

"Untuk mengurangi gap pembangunan antar kawasan, road map industri pengolahan sumber daya alam di Kawasan Timur Indonesia harus dipercepat," kata dia.

Kadin mencatat, dalam road map tersebut disebutkan akan dibangun 12 klaster industri pertanian dan perkebunan yang akan mengolah minyak kelapa sawit, karet dan produk karet, kakao, kepala, kopi, gula, tembakau, buah, susu, kayu dan kertas. Selain itu juga dibangun lima klaster industri kecil dan menengah yang menghasilkan produk berbasis sumber daya alam, antara lain garam, kerajinan, minyak atsiri, makanan ringan dan perhiasan. Termasuk pula industri dasar berbasis sumber daya alam yang akan dibangun adalah pengolahan mineral, keramik, petrokimia dan semen.

Menurut Annar, Kadin juga menghendaki adanya pemda yang efektif dan mampu mengambil prakarsa sebagai hasil pengelolaan ke pemerintahan yang baik sehingga pembangunan ekonomi kawasan timur melalui pengolahan komoditas dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan membawa kesejahteraan rakyat.

(A064/S025)

Pewarta: Anita P Dewi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014