...pemerintah Argentina memiliki kapasitas terbatas untuk membayar gugatan para kreditor...
Washington (ANTARA News) - Standar & Poor (S&P) memangkas peringkat kredit Argentina dua peringkat dari "CCC+" ke "CCC-" dengan prospek negatif yang menunjukkan kemungkinan penurunan peringkat lanjutan.

Menurut S&P, Argentina lebih cenderung gagal bayar (default) setelah Mahkamah Agung AS menolak permohonan banding untuk menghindari membayar investor obligasi tertentu.

"Penurunan peringkat mencerminkan risiko tinggi gagal bayar pada utang dalam mata uang asing menyusul keputusan Mahkamah Agung," S&P mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Sehari sebelumnya, Mahkamah Agung AS menolak upaya hukum kasasi Argentina untuk membatalkan keputusan pengadilan yang lebih rendah yang mengatakan negara itu harus membayar hedge funds tertentu pada nilai penuh atas obligasi-obligasi mereka, meskipun mereka menolak untuk mengambil bagian dalam restrukturisasi utang yang diterima oleh sebagian besar kreditor negara itu.

Keputusan itu berarti bahwa Buenos Aires harus membayar kembali hedge fund selain melayani para kreditor lainnya, menambah lebih banyak tekanan pada keuangan negara yang lemah.

Argentina harus menyediakan 225 juta dolar AS dalam pembayaran kupon obligasi yang direstrukturisasi pada 30 Juni, dan 67 juta dolar AS lainnya pada seri obligasi terpisah pada September.

S&P mengatakan pihaknya tidak akan mempertimbangkan non-pembayaran obligasi-obligasi hedge fund, senilai sekitar 1,3 miliar dolar AS, sebuah gagal bayar baru karena telah menahan obligasi mereka dalam gagal bayar sejak 2002.

Namun, dikatakan, keputusan Mahkamah Agung "menimbulkan risiko interupsi pembayaran utang di bawah hukum New York," kata S&P.

"Kami berpikir bahwa pemerintah Argentina memiliki kapasitas terbatas untuk membayar gugatan para kreditor sementara melayani utang saat ini."

"Meskipun tidak pasti, gagal bayar atau pertukaran utang yang ditekan berkaitan dengan layanan utang saat ini tampaknya tak terelakkan dalam waktu enam bulan, dalam pandangan kami, tidak ada perubahan menguntungkan signifikan yang tak terduga dalam keadaan Argentina," pungkasnya.
(A026/S004)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014